Find Us On Social Media :

Menkominfo Minta Pengguna Rajin Ganti Password dan Pakai Fitur OTP

By Adam Rizal, Selasa, 5 Mei 2020 | 09:30 WIB

Menteri Kominfo Johnny G. Plate

Menteri Kominfo Johnny G. Plate mengimbau masyarakat pemilik akun di platform digital untuk mengubah password secara berkala.

Kebiasaan itu dapat menjaga keamanan akun pribadi dari pencurian data seperti yang menimpa pengguna Tokopedia.

"Masyarakat pemilik akun harus mengubah password secara berkala dan menggunakan fitur One Time Password (OTP) agar keamanan akun pribadi dapat terjaga dengan baik," ujar Johnny dalam keterangan tertulis.

Johnny menuturkan Kemkominfo sudah menerima laporan dari Tokopedia tentang data pengguna yang diretas. Johnny berkata Kemkominfo, BSSN, dan Tokopedia akan melakukan evaluasi dan mitigasi teknis.

Johnny menyampaikan update perkembangan akan disampaikan kepada publik setelah tim yang terdiri dari perwakilan Kemkominfo, BSSN, dan Tokopedia melakukan evaluasi teknis. Namun, Johnny menyatakan pemerintah akan melakukan segala upaya untuk menjaga keberlangsungan ekonomi digital di Indonesia.

"Pemerintah akan terus memastikan agar digital economy, khususnya e-commerce dapat berjalan dengan baik dan lancar tanpa adanya gangguan oleh peretas data atau data breach. Setiap usaha peretasan data akan ditindaklanjuti agar tidak mengganggu jalannya e-commerce," ujarnya.

Di sisi lain, Johnny mengatakan laporan Tokopedia memastikan data akun dan keuangan pengguna aman karena sistem kemanan Tokopedia hingga saat ini belum bisa diterobos.

"Walaupun sebagian data terkait nama, email, dan telepon barangkali sebagian sudah dimasuki peretas," ujar Johnny.

Lebih dari itu, Johnny menyampaikan peretasan data pernah terjadi dan dialami perusahaan global dan lembaga pemerintah dari negara besar.

Untuk mencegah hal itu terjadi di Indonesia, dia kembali menegaskan komitmen pemerintah untuk menjaga agar ekonomi digital berjalan dengan baik dengan menyelesaikan peretasan data platform digital.

"Kominfo bersama BSSN akan selalu bekerja sama dengan seluruh pelaku e-commerce untuk berusaha meningkatan security system agar bisa melindungi data pribadi masyarakat," ujarnya.

Sebelumnya, Tokopedia dilaporkan mengalami peretasan, bahkan jumlahnya diperkirakan 91 juta akun dan 7 juta akun merchant, tidak lagi 15 juta seperti diinfokan sebelumnya.

Padahal di tahun 2019, Tokopedia menginfokan bahwa ada sekitar 91 juta akun aktif di platformnya. Artinya hampir semua akun di Tokopedia berhasil diambil datanya oleh peretas.

Pelaku menjual data di darkweb berupa user ID, email, nama lengkap, tanggal lahir, jenis kelamin, nomor handphone dan password yang masih ter-hash atau tersandi.

Semua dijual dengan harga US$5.000 atau sekitar Rp74 juta. Bahkan ada 14.999.896 akun Tokopedia yang datanya saat ini bisa didownload.