Baru-baru ini, Artemis Impact mengumumkan peluncuran Artemis 1.0, sebuah alat pengukuran dampak sosial.
Artemis Impact sendiri adalah aplikasi web/seluler, yang memungkinkan organisasi (perusahaan atau sosial) untuk merekam kegiatan sukarela yang diinvestasikan untuk proyek apapun yang bertujuan untuk dampak sosial dan menawarkan langkah pertama bagi organisasi untuk mengukur dampak yang mereka baik untuk kegiatan berbayar maupun sukarela.
Simon Oberman selaku COO Artemis Impact mengatakan bahwa Artemis Impact sejatinya merupakan alat pengukuran dampak sosial untuk waktu kegiatan relawan, tetapi pihaknya merilis aplikasi versi sederhana dan gratis untuk secara khusus mendukung program Peduli Pangan Desa Kota dan kegiatan kerelawanan mereka.
Dalam peluncuran Artemis 1.0, Artemis Impact dan Peduli Pangan didukung oleh sejumlah organisasi seperti HARA Indonesia, Inovator 4.0 Indonesia, Algoritma Desa, Eidara Mata Data Presisi, Danendra Digital Teknologi & Padmanegara Digital Inovasi.
“Kami yakin bahwa kita perlu bekerja sama untuk mengerahkan segala upaya dalam melawan pandemi COVID-19 serta konsekuensi sosial yang ditimbulkannya. Kami memutuskan untuk mempercepat perilisan Artemis 1.0 yang memungkinkan kami untuk mendukung kegiatan relawan Peduli Pangan,” kata Oberman.
Pandemi COVID19 membuat pemerintah Indonesia merevisi proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia 2020 dari sebesar 5,0-5,4 persen menjadi 4,2-4,6 persen.
Pemerintah juga mengumumkan kebijakan jaring pengaman sosial untuk masyarakat bawah dengan total anggaran sebesar RP110 triliun dengan skema penyaluran bantuan per bulan mulai dari April 2020.
Baca Juga: Tips Menghindari Insiden Pelanggaran Data Bagi Perusahaan & Organisasi
Peduli Pangan merupakan sebuah inisiatif gerakan relawan peduli yang berupaya memastikan agar masyarakat Indonesia yang membutuhkan bantuan di tengah wabah Covid-19 bisa mendapatkan pasokan makanan dari para donatur dan relawan yang mengolah pasokan bahan pangan dari desa dengan kualitas dan harga yang terbaik.
Lewat gerakan tersebut, Artemis Impact diharapkan dapat mendukung distribusi bahan pangan pokok dari petani lokal yang kehilangan pembeli karena penutupan pasar sekaligus memastikan pasokan bahan makanan ke sejumlah rumah susun di wilayah Jabodetabek guna memastikan ketersediaan makanan bagi masyarakat yang kehilangan sumber pendapatan akibat pandemi COVID-19.
Fitur dan manfaat Artemis Impact meliputi pengaturan kegiatan kerelawanan berskala besar secara lebih mudah, pencatatan waktu kontribusi yang dilakukan relawan, serta apresiasi terhadap kontribusi relawan.
Lebih lanjut, Oberman menjelaskan bahwa tujuan utama dari Artemis Impact adalah mencatat upaya yang dilakukan setiap relawan dan dampak yang dapat mereka ciptakan bagi kelangsungan jutaan masyarakat di tengah periode yang sulit ini.