Smartphone kelas menengah buatan Samsung, Galaxy A51 dinobatkan sebagai ponsel Android paling laku di dunia, pada kuartal pertama (Q1) 2020. Hal itu menurut riset yang dilakukan oleh firma Strategy Analytics (SA), dalam laporan terbaru yang dirilis.
Riset ini hanya menyurvei penjualan ponsel Android di seluruh dunia, tidak termasuk iOS (iPhone).
Secara keseluruhan, riset SA menunjukkan bahwa penjualan smartphone di dunia tembus 275 juta unit pada kuartal I-2020.
Sebanyak 2,3 persen dari angka tersebut (kurang lebih 6 juta unit) dilaporkan berasal dari Samsung Galaxy A51. Menurut Executive Director SA, Neil Mawston, Samsung Galaxy A51 terbilang sukses menarik minat pengguna di seluruh dunia.
"Samsung Galaxy A51 populer di seluruh kawasan di dunia, terutama di Eropa dan Asia," kata Neil seperti dikutip BusinessWire.
Di bawah Galaxy A51, ada ponsel entry-level bikinan Xiaomi, Redmi 8 yang dilaporkan telah terjual sekitar 5 juta unit, alias 1,9 persen dari seluruh total penjualan smartphone global.
Redmi 8 sendiri, lanjut Neil, laris manis di beberapa kawasan yang padat penduduk, salah satunya India.
"Penjualan smartphone Redmi dari Xiaomi sangat baik di India dan China, serta meningkat di kawasan Eropa," kata Neil.
Di bawah Galaxy A51 dan Redmi 8, ada Galaxy S20 Plus, Galaxy A10s, Redmi Note 8, dan Galaxy A20s.
Keempat ponsel ini masing-masing terjual sebanyak 1,7 persen, 1,6 persen, 1,6 persen, dan 1,4 persen dari total keseluruhan penjualan smartphone di Q1 2020.
Sebelumnya, firma Canalys juga telah merilis laporan daftar 10 smartphone terlaris sepanjang kuartal I-2020, yang meliputi ponsel Android dan iOS (iPhone).
Dalam riset Canalys tersebut, iPhone 11 menjadi ponsel terlaris. Ponsel Android teratas dalam daftar tersebut adalah Xiaomi Redmi Note 8 dan 8T yang ada di peirngkat 2 di bawah iPhone 11.
Galaxy A51 sendiri berada di urutan ketiga, atau ponsel Android terlaris kedua di riset yang dibuat oleh Canalys.
Selera konsumen berubah Nah, jika diamati dengan seksama, Galaxy S20 Plus merupakan satu-satunya ponsel yang menyasar konsumen kelas atas, sementara lima perangkat lainnya menyasar ke segmen kelas menengah dan kelas bawah.
Menurut Juha Winter, Associate Director SA, kondisi seperti ini menunjukkan bahwa smartphone kelas menengah dengan harga terjangkau semakin dilirik oleh pengguna masa kini.
Alasannya tak lain adalah karena mereka menginginkan smartphone baru yang banderolnya setara dengan spesifikasi yang ditawarkan, apalagi di tengah pandemi Covid-19 saat ini.
"Konsumen smartphone secara global kian sensitif terhadap harga. Mereka mulai mencari ponsel Android baru yang harganya sepadan dengan spesifikasi yang ditawarkan," pungkas Juha.