Find Us On Social Media :

Bisnis Ecommerce, Kesehatan dan Fintech Meningkat Saat Pandemi

By Adam Rizal, Senin, 18 Mei 2020 | 15:00 WIB

Menteri Kominfo Johnny G. Plate

Pandemi corona berdampak terhadap banyak sektor, termasuk startup. Namun, Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Johnny G Plate menilai bahwa perusahaan rintisan di bidang e-commerce, teknologi finansial (fintech) dan kesehatan (healthtech) moncer saat pandemi virus corona.

"Banyak startup terkenda dampak negatif pandemi Covid-19, tapi banyak juga yang baik. Banyak tantangan, banyak juga kesempatan," kata Johnny saat konferensi pers secara virtual.

Sektor e-commerce misalnya, mendulang untung dari peningkatan transaksi. Johnny mencatat, penjualan di platform belanja online meningkat 30%.

Lalu transaksi di aplikasi kesehatan dan fintech baik pembayaran maupun pinjaman (lending) melonjak 100% atau dua kali lipat.

Peningkatan transaksi terjadi karena aktivitas masyarakat di luar rumah dibatasi, terutama setelah penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Alhasil, warga berbelanja, belajar, bekerja hingga konsultasi kesehatan secara online.

“Penyaluran pinjaman (lending disbursement) pun meningkat," katanya. Salah satu faktor pendorongnya yakni Usaha, Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) yang terimbas pandemi corona butuh uang tunai.

Secara keseluruhan, pandemi corona mendorong percepatan pertumbuhan transformasi digital.

"Dengan adanya pandemi Covid-19 bisa percepat akselerasi," kata Johnny.

Sebelumnya, Ketua Asosiasi Modal Ventura Indonesia (Amvesindo) Jefri Sirait mengatakan, pandemi berpengaruh pada keputusan pendanaan kepada startup.

Investor memilih untuk menunggu dan melihat (wait and see) sebelum memberikan investasi.

Startup yang dinilai mendukung kebijakan pemerintah menekan penyebaran virus corona masih berpotensi diberikan pendanaan.

Startup yang dimaksud seperti di bidang kuliner (food and beverage) kesehatan, logistik, dan telekomunikasi.