Find Us On Social Media :

Inilah Alasan Mengapa Kebocoran Data Terus Terjadi

By Wisnu Nugroho, Jumat, 22 Mei 2020 | 12:10 WIB

Ilustrasi data breach

Ucapan senada diungkapkan Indrajana Sofiandi, Head of Risk & Compliance, Lazada Indonesia. Menurut Indra yang memiliki pengalaman panjang di industri finansial, kasus jual-beli data sudah terjadi bertahun-tahun lalu, di era persaingan tidak sehat di industri kartu kredit. 

“Bedanya dulu jual-beli data untuk mendapatkan calon konsumen, namun kini untuk mendapatkan calon korban [penipuan],” ungkap Indra. Setelah mendapatkan data calon korban, pelaku kejahatan melakukan berbagai strategi penipuan, mulai dari phising untuk mengambil alih akun korban, atau melakukan social engineering untuk mendapatkan kode OTP (One Time Password).

Karena itulah Indra mengingatkan konsumen untuk selalu menjaga kerahasiaan data pribadinya. “Utamanya data seperti email, password, dan OTP,” tambah Indra. Dalam konteks e-commerce, Indra juga mengingatkan konsumen untuk tidak bertransaksi di luar platform.

“Karena ketika melakukan transaksi di luar platform, kami sebagai penyedia layanan tidak bisa membantu,” tambah Indra.