Find Us On Social Media :

Data KPU Bocor, Pakar: Harus Lakukan Audit Sistem Keamanan Informasi

By Rafki Fachrizal, Jumat, 22 Mei 2020 | 18:00 WIB

Komisi Pemilihan Umum

Masyarakat Indonesia kembali dikejutkan oleh kabar bocornya 2,3 juta pemilih yang terdaftar di KPU (Komisi Pemilihan Umum).

Akun twitter @underthebreach adalah akun yang mengabarkan terjadinya kasus ini pertama kali sehingga ramai diperbincangkan.

Untuk diketahui, @underthebreach juga merupakan akun yang mengabarkan bocornya jutaan data pengguna Tokopedia beberapa waktu lalu.

Menanggapi kasus kebocoran data ini, pakar keamanan siber Pratama Persadha mengatakan bahwa data-data KPU tersebut disebar oleh hacker (peretas) melalui forum di dark web bernama Raid Forums.

Di Forum tersebut, sang hacker menggunakan akun bernama Arlinst.

“Saat dicek di Raid Forums, data-data yang disajikan dalam bentuk plain dan bisa diunduh oleh para member-nya secara gratis,” ujar Pratama.

Adapun data-data yang disebar mencakup nama, jenis kelamin, alamat, nomor KTP dan KK, tempat tanggal lahir, usia, status lajang atau menikah.

Jika dilihat, tentunya sangat berbahaya jika data-data ini disebar dan digunakan oleh pihak tidak bertanggungjawab, khususnya karena ada data nomor KTP dan KK.

“Data yang disebar tanpa enkripsi sama sekali. Nomor KTP dan KK bersamaan misalnya bisa digunakan untuk mendaftarkan nomor seluler dan juga melakukan pinjaman online bila pelaku mahir melengkapi data,” jelas Pratama.

Lebih lanjut, Pratama mengungkapkan bahwa saat pihaknya mengecek kembali halaman yang dibuka oleh akun Arlinst di forum tersebut, ternyata kini sudah hilang.

“Bahkan saat dicek di Twitter banyak akun yang men-tracking akun Arlinst dan mencurigai akun tersebut sedang mencari sensasi, terlihat dari beberapa akun media sosial dan marketplace-nya,” jelas Pratama.

Pantauan terakhir, di Raid Forums data-data yang bocor ini sudah diunduh oleh sekitar 100 akun.