Produk internet (ISP) IndiHome terus menjadi pendongkrak bisnis PT Telkom Indonesia Tbk (Telkom).
Setidaknya begitu menurut laporan keuangan terbaru Telkom tahun fiskal 2019 (FY19) yang baru saja dirilis pekan ini.
Sepanjang tahun 2019, jumlah pendapatan dan pelanggan IndiHome diklaim mengalami kenaikan, sehingga laba perusahaan pun meningkat.
Berdasarkan laporan tersebut, pendapatan (revenue) IndiHome di FY19 tercatat mencapai Rp18,3 triliun, atau menyumbang kurang lebih 13,5 persen dari keseluruhan revenue Telkom di periode tersebut (Rp135,57 triliun).
Apabila dibandingkan dengan tahun fiskal 2018 (FY18), angka pendapatan IndiHome di FY19 sendiri meningkat sekitar 28 persen. Kala itu, pendapatan bisnis IndiHome tercatat di angka Rp 14,3 triliun.
Kembali lagi ke FY19, Telkom mengklaim 89 persen pendapatan IndiHome sepanjang periode ini berasal dari segmen pelanggan rumahan (residential), kemudian 11 persen lainnya datang dari segmen pelanggan bisnis.
Dari pelanggan IndiHome, Telkom memperoleh average revenue per user (ARPU) senilai Rp244.000.
Angka ARPU tersebut merupakan data kuartal keempat (Q4) 2019 dan menurun dari ARPU di kuartal sebelumnya (Q3) dengan nilai Rp256.000.
Demi meningkatkan ARPU, Telkom terus membujuk pelanggan IndiHome untuk meningkatkan (upgrade) layanan dan bandwidth, atau sekadar membeli konten ekstra (add-on).
Adapun konten add-on di layanan IndiHome sendiri, seperti mini pack hingga Movin', diklaim berkontribusi sekitar 13,6 persen dari total keseluruhan pendapatan IndiHome di FY19.
Telkom juga melihat adanya peningkatan jumlah pengguna IndiHome pada FY19.
Di periode ini, pelanggan IndiHome tercatat sudah mencapai 7 juta, atau meningkat 37,2 persen dibanding FY18 dengan jumlah pelanggan 5,1 juta.