Find Us On Social Media :

Serangan Ransomware di Asia Tenggara Turun Tapi Kini Fokus Bidik UKM

By Liana Threestayanti, Selasa, 2 Juni 2020 | 08:00 WIB

Data Kaspersky memperlihatkan penurunan ancaman ransomware di Asia Tenggara. Namun kini serangan lebih fokus membidik target bisnis, khususnya usaha kecil menengah (UKM).

Data Kaspersky memperlihatkan penurunan ancaman ransomware di Asia Tenggara. Namun kini serangan lebih fokus membidik target bisnis, khususnya usaha kecil menengah (UKM).

Selama tiga bulan pertama tahun 2020, sebanyak 269.204 upaya ransomware digagalkan oleh solusi Kaspersky untuk bisnis dengan total 20-250 karyawan di wilayah Asia Tenggara. Informasi ini diterima berdasarkan putusan deteksi produk Kaspersky oleh para pengguna yang menyetujui untuk menyediakan data statistik.

“Secara keseluruhan, kami telah mengamati penurunan signifikan dalam serangan ransomware yang telah kami blokir terhadap sektor UKM di Asia Tenggara. Angka kuartal pertama adalah 69% lebih rendah dibandingkan dengan periode yang sama di tahun 2019, ini jelas merupakan pertanda baik. Namun, perusahaan tidak boleh langsung berpuas diri. Para pelaku kejahatan siber mungkin menunjukkan aktivitas lebih sedikit tetapi ketepatannya tidak diragukan lagi telah meningkat dan telemetri kami menunjukkan bahwa mereka lebih fokus pada penargetan bisnis dan organisasi untuk saat ini,” papar Yeo Siang Tiong, General Manager, Kaspersky Asia Tenggara.

Ransomware merupakan jenis cyberware yang dirancang untuk menyadap uang baik dari individu atau perusahaan. Seringkali, ransomware akan meminta pembayaran untuk mengembalikan perubahan yang telah dilakukan Trojan pada komputer korban. Perubahan ini dapat mencakup enkripsi data yang disimpan pada disk pengguna - sehingga mereka tidak dapat lagi mengakses informasi, dan memblokir akses normal ke sistem pengguna.

Untuk menginstalasi ransomware ke sistem pengguna, pelaku kejahatan siber biasanya menggunakan e-mail phishing, situs web yang terinfeksi dengan program berbahaya, atau perangkat lunak yang tidak diperbarui. Setelah terinstalasi, Trojan akan mengenkripsi informasi yang disimpan di komputer pengguna atau memblokir komputer agar tidak berjalan secara normal, sekaligus meninggalkan pesan permintaan tebusan jika korban ingin mendekripsi file atau memulihkan sistem. Dalam kebanyakan kasus, pesan tebusan akan muncul ketika pengguna melakukan restart komputer setelah terjadinya infeksi.

Indonesia Masih di Posisi 10 Teratas

Statistik per negara selama kuartal pertama 2020 menunjukkan semua wilayah di Asia Tenggara mencatat penurunan deteksi ransomware dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Namun, secara global, satu dari tiga ransomware yang diblokir oleh Kaspersky pada tahun 2019 ditargetkan untuk pengguna korporasi. Ini menunjukkan bahwa para pelaku kejahatan siber kini kian fokus membidik bisnis dan perusahaan.

Negara

Q1 2020

Q1 2019

Deteksi

Peringkat (Global)