Find Us On Social Media :

Hadapi New Normal, Tiga CIO Beberkan Tantangan TI di Era Pasca Pandemi

By Liana Threestayanti, Kamis, 4 Juni 2020 | 15:45 WIB

ilustrasi New Normal (Kenormalan Baru)

 

Pandemi corona memang belum berakhir. Namun persiapan menghadapi kenormalan baru pasca pandemi telah dimulai sejak kini. Apa saja tantangan yang bakal dihadapi para pemimpin TI?

Setiasmo Samami, IT Operations & Infrastructure, Security & Service Delivery Management Head, BTPN, melihat akan ada empat tantangan yang harus diantisipasi para pemimpin TI. Setiasmo menempatkan “people readiness” sebagai tantangan pertama. “Karena pada akhirnya yang akan diatur adalah orang,” jelasnya.

Tantangan berikutnya adalah infrastruktur yang aman. “Kalau tadinya kita menyiapkan infrastruktur sebanyak jumlah kantor dan jumlah cabang, sekarang jumlahnya adalah ‘sejumlah orang’ yang akan kerja diluar premises,” ujar Setiasmo.

Keamanan pun akan semakin penting karena dengan infrastruktur sejumlah orang/user tadi artinya jumlah akses ke infrastruktur pun akan bertambah banyak. Bagi para penjahat siber, itu artinya ‘pintu-pintu’ menuju sasaran serangan pun semakin banyak.

Setiasmo juga menyoroti soal SOP yang harus disesuaikan. “Dengan makin banyaknya orang-orang bekerja dari berbagai lokasi geografis dan efektivitas kontrol, pengawasan, produktivitas, harus in place. Apalagi di bank, sebagai industri dengan regulasi yang sangat ketat,” jelasnya.

Yang tak kalah pentingnya adalah perubahan profil risiko organisasi. Ia menyarankan agar organisasi atau perusahaan harus memikirkan juga bagaimana melakukan harmonisasi tata kelola 'new normal' yang bisa diterima oleh korporasi.

Beralih ke teknologi digital untuk berbagai lini dalam bisnis adalah keniscayaan dalam menjalani era kenormalan baru.

Handi Halim, FA, IT & Operation, PT Enseval Putera Megatrading Tbk. mengingatkan bisnis yang melibatkan supply chain harus segera memulai transformasi digital. “Interaksi antara pemasok dan pelanggan akan memakai digital apps, online order, online payment, dan lain-lain,” ujarnya.

Menurutnya, berbagai aktivitas maupun proses dalam bisnis pun mau tak mau harus beralih ke platform digital, misalnya meeting dan koordinasi secara virtual; kontrol produktivitas karyawan harus dimungkinkan melalui aplikasi, project tools dan sebagainya; pelatihan karyawan via e-learning tool dan video conference, juga proses rekrutmen oleh bagian HR harus melalui platform digital.

Tantangan Pemangkasan Biaya

Menurut survei COVID-19 CFO Pulse dari PwC dan survei CFO yang digelar Gartner, mengantisipasi situasi pasca pandemi, para eksekutif finansial akan memberi perhatian besar pada keamanan di tempat kerja dan cara-cara memangkas biaya demi mengkompensasi penurunan pendapatan. Menurut survei tersebut, 71% CFO akan berupaya melidungi likuiditas dan arus kas perusahaan.

Beberapa cara yang akan ditempuh para CFO adalah menghentikan sementara perekrutan karyawan, meniadakan perjalanan bisnis, melakukan pengetatan biaya diskresioner, dan mengurangi kontraktor. TI boleh berlega hati karena menurut PwC, kecil kemungkinan anggaran untuk area-area yang penting bagi pertumbuhan bisnis, seperti transformasi digital, customer experience, dan keamanan siber akan dipangkas.