Total angka pengiriman smartphone secara global sepanjang 2020 diperkirakan akan menurun dibandingkan 2019. Prediksi itu dikeluarkan oleh IDC.
Firma riset pasar tersebut memproyeksikan pengiriman smartphone secara global akan turun dua digit hingga 11,9 persen secara year-over-year, dengan total sebanyak 1,2 miliar unit di tahun ini.
Estimasi ini berdasarkan dari hasil pengiriman global pada kuartal pertama 2020 yang mengalami penurunan terbesar, yakni minus 14,5 persen. IDC pun memprediksi pengiriman smartphone pada semester pertama tahun 2020 juga akan turun sebesar 18,2 persen.
Menurut IDC, angka ini adalah rekor penurunan baru dalam sejarah pengiriman global smartphone.
Dihimpun GSM Arena, Analis Pemasaran Senior IDC Sangeetika Srivastava mengatakan masalah utama terjadinya penurunan disebabkan berkurangnya permintaan konsumen di masa pandemi virus Corona (Covid-19).
Baca Juga: IDC: Pasar WLAN Enterprise Menurun pada Kuartal Pertama 2020
Akibat dampak ekonomi makro dari pandemi Covid-19 yang mempengaruhi pengeluaran konsumen, pengiriman smartphone global diperkirakan juga tidak akan kembali tumbuh hingga kuartal pertama 2021 nanti.
"Lockdown nasional dan meningkatnya pengangguran berdampak ke konsumen yang mengatur ulang pengeluaran untuk barang kebutuhan, sehingga mempengaruhi penjualan smartphone dalam jangka pendek," ujar Srivastava dalam laporan IDC.
Secara geografis, IDC menyebutkan bahwa pasar domestik China akan menurun sekitar satu digit tahun ini karena pembatasan Covid-19 telah dicabut, pabrik kembali beroperasi dan angka permintaan perlahan-lahan mulai pulih.
Sebaliknya, di wilayah bagian Eropa seperti Italia dan Spanyol jumlah permintaan akan menurun sebanyak dua digit karena hingga saat ini Eropa masih memerangi pandemi Covid-19.
Meskipun demikian, IDC berharap para vendor ponsel akan tetap mempertahankan pangsa pasarnya dengan melakukan peluncuran ponsel flagship dan penjualan secara online dengan memanfaatkan e-commerce.
Dalam jangka panjang, IDC mengharapkan pasar pulih pada 2021 dengan didorong oleh permintaan untuk ponsel 5G.
Baca Juga: Ini Penyebab Pasar Smartphone di Indonesia Lesu, Kapan Pulihnya?