Find Us On Social Media :

Hati-hati Ketika Ikut #FaceAppChallenge, Data Anda Berpotensi Dicuri

By Rafki Fachrizal, Selasa, 23 Juni 2020 | 12:15 WIB

Aplikasi FaceApp

Aplikasi FaceApp kini kembali populer di media sosial (medsos) setelah peluncuran filter gratis terbarunya yang bernama "Swap Gender".

Kegemaran baru para pengguna medsos menggunakan filter ini telah menghasilkan tagar "#FaceAppChallenge", dan dibagikan sebanyak ratusan ribu di platform Facebook dan Instagram.

Lantas, bagaimana dengan keamanan aplikasi ini?

Untuk diketahui, tahun lalu FaceApp sempat dihebohkan terkait dengan faktor keamanannya.

Saat itu, FaceApp diduga bisa menyebarkan, menyimpan dan bahkan menjual foto pengguna untuk tujuan komersial meski foto tersebut telah dihapus dari dalam aplikasi.

Menanggapi hal tersebut, Fabio Assolini, analis keamanan senior di Kaspersky, memastikan bahwa aplikasi tersebut kini tidak mengandung elemen berbahaya.

Namun, karena pengenalan wajah adalah teknologi utama yang digunakan di smartphone, terutama untuk otentikasi kata sandi, pengguna harus sangat berhati-hati dalam berbagi gambar dengan pihak ketiga.

"Kami harus memperlakukan bentuk-bentuk otentikasi baru ini layaknya kata sandi, karena setiap sistem pengenalan wajah yang tersedia secara luas pada akhirnya dapat digunakan baik untuk hal bagus dan buruk," ujar Fabio memperingatkan.

Menurut Assolini, perusahaan yang memiliki aplikasi semacam itu berpotensi memfasilitasi atau menjual gambar-gambar tersebut kepada entitas yang menggunakan kecerdasan buatan untuk membuat modifikasi pengenalan wajah.

"Selain itu, harus diperhitungkan bahwa data ini disimpan di server pihak ketiga dan juga berpotensi untuk dicuri oleh para pelaku kejahatan siber serta digunakan sebagai identitas samaran," tambahnya.

Oleh karena itu, para analis merekomendasikan bahwa sebelum bergabung dengan tantangan medsos terbaru, pengguna harus mengetahui keamanan aplikasi dan mengunduhnya hanya dari toko resmi.

Ia juga menyoroti pentingnya membaca persyaratan privasi untuk memahami hak dan jenis akses yang diminta oleh aplikasi tersebut.

Baca Juga: Hampir Separuh Pembobolan Data Akibat Aplikasi yang Tidak Aman

Sementara itu, Yeo Siang Tiong, General Manager di Kaspersky untuk Asia Tenggara, mengungkapkan “Kami selalu mengingatkan bahwa tidak ada salahnya menggunakan aplikasi ini. Tetapi kami juga mendesak pengguna medsos untuk selalu memperhatikan dengan seksama seberapa besar informasi pribadi mereka akan digunakan dan dibagikan oleh aplikasi tersebut demi menghindari berbagai risiko.”

Lebih lanjut, jika Anda hendak mengunduh aplikasi tersebut, Kaspersky menyarankan untuk mengambil tindakan pencegahan sebagai berikut:

  1. Pastikan aplikasi andal dan terpercaya, serta diunduh dari situs web resmi atau toko resmi (seperti Google Play)
  2. Baca ketentuan privasi untuk memahami informasi apa saja yang diminta
  3. Perlakukan pengenalan wajah layaknya kata sandi - jangan menggunakannya secara bebas.
  4. Selalu periksa izin yang diminta, seperti login terkait dengan akun yang ada di medsos tertentu.

Baca Juga: Cara Efektif Cegah Kebocoran Data: Berlakukan Regulasi yang Tegas