Find Us On Social Media :

NTT Ltd: Penjahat SIber Berinovasi Lebih Cepat di Saat Krisis Global

By Rafki Fachrizal, Rabu, 24 Juni 2020 | 14:45 WIB

Ilustrasi Penjahat Siber

Mark Thomas, pemimpin Global Threat Intelligence Center di NTT Ltd., mengatakan “Sektor teknologi mengalami peningkatan sebesar 70% dalam keseluruhan volume serangan. Serangan pada IoT juga berkontribusi terhadap kenaikan ini, sementara tidak adanya aktivitas yang didominasi botnet tunggal, kami melihat adanya volume yang signifikan terhadap aktivitas Mirai dan IoTroop.”

“Serangan terhadap organisasi pemerintah hampir dua kali lipat terjadi, termasuk lompatan besar dalam kegiatan pengintaian dan serangan khusus aplikasi, didorong oleh pelaku ancaman yang mengambil keuntungan dari peningkatan layanan online lokal dan regional yang dikirimkan kepada warga negara,” tambah Thomas.

Dalam laporannya, GTIR 2020 juga menyebut bahwa tahun lalu sebagai 'tahun penegakan' karena jumlah inisiatif Tata Kelola (Governance), Risiko (Risk) dan Kepatuhan (Compliance) - (GRC) terus tumbuh, sehingga menciptakan lanskap peraturan global yang lebih menantang.

Beberapa tindakan dan undang-undang sekarang telah mempengaruhi cara organisasi menangani data dan privasi, termasuk Peraturan Perlindungan Data Umum (GDPR), yang telah menetapkan standar tinggi untuk seluruh dunia, dan Undang-Undang Privasi Konsumen California (CCPA) yang baru-baru ini mulai berlaku.

Baca Juga: Bisnis Hadapi Resiko Keamanan Siber Akibat Penggunaan Perangkat Usang