Find Us On Social Media :

Pentingnya Faktor Cybersecurity ketika Menerapkan WFH untuk Karyawan

By Rafki Fachrizal, Kamis, 25 Juni 2020 | 17:30 WIB

Ilustrasi Work From Home (WFH)

Pandemi Covid-19 yang terjadi sejak beberapa waktu faktanya telah merubah segala aktivitas masyarakat di seluruh dunia dalam menjalani kesehariannya.

Salah satunya yakni membuat banyak perusahaan harus menerapkan bekerja dari rumah atau work from home (WFH) terhadap para karyawannya.

Nah, ketika menerapkan WFH ini, perusahaan juga harus dihadapi dengan beberapa tantangan, yang salah satunya dari sisi cybersecurity (keamanan siber).

Agar cybersecurity perusahaan tetap aman, tentunya penggunaan platform dan perangkat yang aman sangat diperlukan oleh para karyawan.

“Kondisi WFH membuat orang harus bisa bekerja di mana saja, harus bisa berkolaborasi di mana saja dan tentunya dibutuhkan platform kolaborasi yang tepat, yang aman, itu menjadi sangat penting. Jadi, kalau misalnya mereka (karyawan) ingin virtual meeting atau mau file sharing itu juga bisa berlangsung dengan aman,” kata Vony Tjiu, Small, Medium and Corporate Lead Microsoft Indonesia, dalam webinar InfoKomputer CIO Forum yang digelar Kamis (25/6).

Dilanjutkan Vony, selama pandemi Microsoft melihat adanya kebutuhan besar para karyawan untuk bisa melakukan akses aplikasi atau akses data ke perusahaan mereka dari perangkat pribadi.

“Nah, ini juga kalau dari sisi security juga sangat penting diperhatikan, di mana selain informasi yang harus di-protect kita juga harus aware terhadap identity management,” imbuh Vony.

Selain itu, hal lain yang tidak kalah pentingnya dilakukan adalah mengatur perangkat-perangkat pribadi milik karyawan yang digunakan untuk mengakses data-data ke perusahaan tersebut.

“Penting diketahui apakah perangkat itu terproteksi dan juga apakah bisa dilakukan pengaturan aplikasi mana saja yang bisa diakses atau data mana yang bisa diakses,” ucap Vony.

Cyberattack Alami Peningkatan

Selama pandemi berlangsung, diketahui cyberattack (serangan siber) yang dilancarkan para penjahat siber untuk mencuri data penting mengalami peningkatan dan ini menjadi tantangan bagi tim IT Security.

Agustina TP. Siahaan, IT Head SOHO Global Health, menjelaskan “Di masa pandemi seperti ini, terus terang memang makin banyak serangan siber terutama yang menargetkan industri healthcare seperti kami. Bahkan, di awal-awal pandemi sudah ada peringatan bahwa industri ini akan banyak diserang. Menurut saya, poin yang penting juga bagaimana kita untuk terus meningkatkan security.”

Dalam kesempatan yang sama, Norman Sasono, Chief Technology Officer Dana, mengungkapkan “Selama pandemi ini kita melihat banyak issue seputar kebocoran data, mulai dari data pengguna yang bocor, data penduduk yang bocor, dan lainnya. Hacker pun jadi lebih sibuk ya selama ini (pandemi). Oleh karena itu, kita (perusahaan) tentunya harus lebih menaikkan pertahanan security kita,” ujar Norman Sasono, Chief Technology officer, Dana.

Untuk menghindari cyberattack, Norman mengungkapkan bahwa Dana telah menerapkan berbagai langkah untuk meningkatkan security.

“Mulai dari endpoint protection untuk mesin yang dipakai kerja oleh karyawan, vpn connection, dan ada beberapa inisiatif lain yang tengah berjalan di internal untuk meningkatkan security ini,” cetus Norman.

Sekadar informasi, diskusi terkait cybersecurity ini menjadi salah satu pembahasan dalam acara CIO Forum Infokomputer.

CIO Forum merupakan salah satu acara rutin yang digelar InfoKomputer setiap tahunnya. Karena masih dalam situasi pandemi, CIO Forum tahun ini digelar dengan konsep webinar.

Dengan menggandeng Microsoft Indonesia, tema yang diangkat dalam CIO Forum kali ini adalah “The New Normal for CIOs”.