Find Us On Social Media :

Mendulang Cuan dari Tantangan Pandemi Covid-19? Jangan Lupakan Hal Penting Ini

By Fathia Yasmine, Kamis, 2 Juli 2020 | 16:16 WIB

Ilustrasi digitalisasi perusahaan

Pemerintah masih tetap menganjurkan masyarakat untuk menghindari kontak fisik dan membatasi interaksi langsung meski saat ini Indonesia mulai malakukan transisi ke fase new normal. Semua interaksi dilakukan secara virtual dengan memanfaatkan teknologi digital.

Interaksi secara online juga terjadi di lingkungan bisnis. Masih banyak perusahaan yang menerapkan work from home (WFH) untuk menghindari mobilisasi pegawai dari satu lokasi ke lokasi lainnya.

Interaksi yang harus dilakukan dengan memanfaatkan teknologi digital ini berguna untuk membantu kurva penularan Covid-19 lebih landai, tetapi menjadi tantangan bagi perusahaan.

Pasalnya, masih banyak perusahaan yang masih konvensional, alias belum mengintegrasikan kegiatan bisnis maupun layanannya ke dalam layanan digital atau digitalisasi. Akibatnya, perusahaan mengalami kerugian sekaligus kesulitan dalam menjaga stabilitas bisnisnya.

Baca Juga: Redakan Boikot Iklan, Facebook Bakal Audit Kontrol Ujaran Kebencian

Infrastruktur TI yang belum mumpuni juga menambah kendala tersendiri. Akhirnya, efisiensi harus dilakukan agar perusahaan dapat terus berdiri.

Kondisi ini sebenarnya bisa teratasi bila perusahaan mampu menganggap pandemi sebagai peluang sekaligus harapan baru di tengah ketidakpastian ekonomi.

Hal ini juga dibahas dalam webinar online CIO Forum: The New Normal For CIOs yang digagas Infokomputer bersama Microsoft pada Kamis (24/06/2020).

Pada webinar tersebut, IT Head SOHO Global Health Agustina TP Siahaan yang hadir sebagai pembicara menyampaikan jika pandemi dapat menjadi alternatif baru dalam bisnis. Salah satunya melalui analisis potensi pasar sekaligus tujuan yang ingin dicapai.

Baca Juga: Acer Luncurkan Laptop Gaming Generasi Terbaru, Harga Mulai 12 Jutaan

Agustina menyebut, pihak SOHO memahami jika pandemi menyebabkan tantangan tersendiri dalam penjualan produk, sehingga diperlukan pendekatan bisnis yang sesuai.

“TI harus menjadi semakin proaktif kepada bisnis di masa new normal nanti,” kata Agustina.