Find Us On Social Media :

Fintech Project Financing Bisa Jadi Stimulus Pelaku Industri Kreatif Bertahan di Masa Pandemi

By Rafki Fachrizal, Jumat, 3 Juli 2020 | 17:00 WIB

Ilustrasi Fintech

Berangkat dari hal tersebut, Kenneth meyakini layanan project financing (pembiayaan proyek) dapat menjadi akses pembiayaan alternatif bagi para pelaku industri kreatif di tengah pandemi ini, khususnya perusahaan rintisan (startup) hingga skala menengah yang nilai valuasinya masih minim untuk mendapat pendanaan dari institusi pembiayaan.

Kenneth menuturkan bahwa selama pandemi tiga bulan lalu, Likuid Projects mengalami lonjakan permintaan project financing dari para creativepreneur atau calon project owners, hingga 300%.

“Hal ini menandakan industri kreatif sebetulnya memiliki banyak sekali peluang usaha dan potensi untuk survive. Karenanya, Likuid Projects saya rasa menjadi ruang yang strategis agar semakin banyak akses kolaborasi yang terbuka dan nantinya menjadi stimulus agar inovasi dan kreativitas bisa tetap berkembang. Tentunya, dukungan dari public sebagai pendana menjadi sangat besar perannya disini,” lanjut Kenneth.

Meskipun mengalami lonjakan permintaan pembiayaan, ia menjelaskan bahwa Likuid Projects tetap menerapkan kurasi yang ketat kepada project owners.

Salah satu pertimbangannya adalah menakar minat end-user dalam mengkonsumsi proyek-proyek tersebut.

Sehingga, khususnya di saat pandemi seperti saat ini, Likuid Projects memprioritaskan sejumlah industri yang tumbuh saat pandemi, seperti industri game.

Namun, Kenneth menekankan pihaknya tetap menganalisa potensi-potensi industri lain, seperti film dan hiburan, dan menunggu momentum yang tepat untuk bisa mendukung mereka bangkit kembali.

Baca Juga: Gawat, Tingkat Kasus Malware di Indonesia Tertinggi di Asia Pasifik