Find Us On Social Media :

Telkomsel Catat Lonjakan Pemakai Internet Selama WFH 5 Bulan

By Adam Rizal, Minggu, 19 Juli 2020 | 15:30 WIB

Telkomsel

Telkomsel mencatat peningkatan trafik penggunaan data internet maupun peningkatan pengguna yang signifikan selama pandemi virus corona Covid-19.

Peningkatan ini dicatat oleh Telkomsel ketika pemerintah mulai menerapkan pembatasan aktivitas berupa bekerja dan belajar dari rumah sejak pertengahan Maret lalu.

GM External Corporate Communications, Aldin Hasyim mengatakan pihaknya mencatat lonjakan trafik komunikasi khususnya layanan broadband tertinggi mencapai 18 persen.

"Sejak masyarakat dan pelaku industri mulai menjalankan himbauan dari Pemerintah RI untuk beraktivitas dari rumah, hingga kini Telkomsel mencatat lonjakan trafik komunikasi khususnya layanan broadband tertinggi mencapai 18 persen," ujar Aldin dalam keterangan.

Aldin mengatakan sejumlah faktor yang berkontribusi terhadap lonjakan trafik komunikasi berbasis broadband tersebut adalah sebagai berikut.

Pertama, pertumbuhan pengguna platform layanan e-learning sebesar 5799 persen. Kedua pengguna platform layanan aplikasi penunjang layanan bekerja/meeting conference bertumbuh 300 persen.

Ketiga, lonjakan trafik komunikasi layanan pesan instan melalui WhatsApp, Line, dan Telegram sebesar 33 persen. Keempat, lonjakan trafik komunikasi layanan games online sebanyak 61 persen.

Terakhir adalah lonjakan trafik komunikasi layanan streaming video seperti melalui YouTube dan MAXstream sebesar 23 persen.

"Seiring dengan peningkatan trafik, Telkomsel terus meningkatkan kapasitas dan ketersediaan jaringan broadband terdepan, khususnya 4G, dalam memenuhi peningkatan kebutuhan pelanggan akan konektivitas internet yang andal sepanjang waktu," tutur Aldin.

Terpisah, Senior Vice President Enterprise Telkomsel, Dharma Simorangkir mengatakan pihaknya juga mencatat peningkatan penggunaan aplikasi konferensi video seperti Zoom hingga CloudX. Akan tetapi Dharma belum mengungkap data peningkatan penggunaan aplikasi tersebut.

"Penggunaan aplikasi video conference, termasuk CloudX juga sangat besar. Jadi kita duga ini akan terus terjadi. Dengan semakin merakyatnya penggunaan video conference terkait kenyamanan untuk belajar dan bekerja, kita duga [penggunaan] akan semakin tinggi," kata Dharma.

Aldin mengatakan peningkatan kualitas jaringan ini berupa pembangunan BTS 4G baru, pemusatan penguatan jaringan di area residensial, hingga menambah kapasitas gateway internet.

"Hingga saat ini kami telah hadir melayani lebih dari 162,6 juta pelanggan dengan infrastruktur jaringan lebih dari 219.323 BTS yang menjangkau lebih dari 95 persen wilayah populasi Indonesia, hingga ke wilayah terdalam, pulau terdepan, dan wilayah perbatasan negara," kata Aldin.

Layanan 4G LTE Telkomsel sendiri telah mencakup sebagian besar populasi. Hingga akhir Maret 2020, total BTS on-air Telkomsel adalah 219.323 unit (+11,1 persen YoY), dengan 77,1 persen di antaranya adalah BTS 3G/4G.

Selain itu, Telkomsel bersama Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan juga menghadirkan paket khusus yaitu paket kuota internet dan kuota CloudX bagi dosen, tenaga pendidik, dan karyawan serta para mahasiswa.

Paket data tersebut berisi besaran kuota hingga 50 GB dengan harga mulai dari Rp40 ribu yang dapat diaktifkan melalui aplikasi MyTelkomsel atau dengan menghubungi menu akses (UMB) *168#.Program Bantuan Kuota Terjangkau untuk perguruan tinggi ini akan berlangsung sejak 17 Juli 2020 hingga 31 Agustus 2021 dan ditargetkan untuk dapat menjangkau sekitar 4.760 perguruan tinggi di berbagai daerah di Tanah Air.

Bagi pengurus perguruan tinggi yang ingin mendapatkan manfaat dari program Bantuan Kuota Terjangkau ini dapat mengakses informasi lebih lanjut dan mengajukan pendaftaran melalui situs Telkomsel.

Sebelumnya, Telkomsel juga telah melakukan kolaborasi bersama dengan Kementerian Agama untuk menghadirkan program Bantuan Kuota Terjangkau ada bagi berbagai tingkatan institusi pendidikan islam di seluruh Indonesia.

Bantuan tersebut kini sudah tersedia bagi lebih dari 80 ribu madrasah dan madrasah sederajat TK sampai SMA, 58 Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri dan sekitar 800 Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Swasta di seluruh Indonesia.