TikTok mengatakan tidak pernah menawarkan insentif semacam itu, dan selalu mengingatkan para pengguna untuk melapor jika menerima tawaran seperti itu.
Sementara itu, dalam pengujian independen yang dilakukan baru-baru ini, Lembaga riset Communication and Information System Security Research Center (CISSReC) mengatakan tidak ditemukan transmisi data mencurigakan di TikTok.
Kepala CISSReC, Pratama Persadha, juga menyatakan tidak ditemukan malware di aplikasi TikTok.
"Saat kami coba cek dengan malware analysis, tidak ada aktivitas mencurigakan saat menginstal TikTok, tidak ada malware yang bersembunyi," ujar Pratama.
Hasil pengujian independen ini senada dengan laporan yang disampaikan oleh Center for Strategic and International Studies (CSIS), bahwa tidak ada malware yang ditemukan dalam TikTok, setelah dilakukan banyak riset keamanan siber.
Baca Juga: Kunci Sukses Customer Service di Era Digital: Empati yang Tulus