Find Us On Social Media :

Siasat Bisnis Peritel Fesyen Kami. & Moka untuk Hadapi Masa Transisi

By Liana Threestayanti, Selasa, 28 Juli 2020 | 20:45 WIB

Startup kasir digital Moka dan pebisnis ritel fesyen Kami. berbagi strategi kepada UMKM untuk melek digital dan bangkit dari pandemi serta mempersiapkan masa transisi.

Startup kasir digital Moka dan pebisnis ritel fesyen Kami. berbagi strategi kepada UMKM untuk melek digital dan bangkit dari pandemi serta mempersiapkan masa transisi.

Acara berbagi yang dikemas dalam bentuk webinar interaktif di acara wadah edukasi UMKM, A Cup of Moka (ACOM). Acara yang diikuti oleh para pelaku UMKM ini menjadi sarana bagi para peserta untuk berdiskusi secara langsung dengan pegiat usaha berpengalaman dan pelaku startup teknologi.

Kami. merupakan merek fashion lokal Indonesia yang menyediakan pakaian modis untuk wanita, telah beroperasi sejak tahun 2009 hingga kini memiliki 15 butik yang tersebar dari Aceh hingga Samarinda. Kami. dikenal oleh masyarakat dengan produknya yang fokus mengeluarkan modest wear hingga menjajakan kreativitas produknya ke Singapura dan Malaysia.

***

Pandemi COVID-19 mengubah perilaku konsumen sehingga berdampak pada bisnis yang bergantung pada aktivitas keseharian orang untuk bertumbuh. Dibutuhkan strategi baru, inovasi, dan yang terpenting, mental berani serta kegigihan untuk bisa bertahan.

Berdasarkan data internal Moka, penurunan pendapatan mencapai lebih dari 40% pada outlet-outlet bisnis yang sebagian besar adalah Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) terhitung sejak Maret 2020. Namun saat ini, beberapa UMKM telah menunjukkan resiliensi terhadap kondisi ini dan beradaptasi dengan strategi masing-masing. 

Karan Doeana, Head of Product Marketing Moka menjelaskan, literasi dan penerapan teknologi digital kini sudah menjadi keharusan dari UMKM untuk dapat beradaptasi. “Memasuki kondisi shifting ini, bisnis dihadapkan pada pilihan untuk melebarkan channel secara digital, baik untuk penjualan maupun operasionalnya. Diharapkan kedepannya tidak hanya bertahan, namun bisnis juga dapat terus bertumbuh dan berinovasi,” paparnya.

Sementara itu, Istafiana Candarini, Co-Founder Kami. berbagi cerita mengenai adaptasi yang dibentuk untuk tetap mengembangkan bisnis ritel di kala pandemi dan transisi periode baru. Dengan usahanya, bisnis Kami. mampu bertahan dengan baik dan menghindari pemberhentian kerja karyawan serta mempertahankan cash flow positif. 

Sejak adanya pandemi, pelanggan cenderung memilih berbelanja melalui platform online melalui website Kami. Hal ini sedikit banyak berpengaruh terhadap bisnis, salah satunya adalah distribusi stok yang harus lebih banyak dialokasikan ke website (online). Selain itu, jika dilihat secara keseluruhan pola perilaku pelanggan pada umumnya cenderung mengalami perubahan yakni mengurangi konsumsi pembelanjaan dan memprioritaskan untuk belanja kebutuhan primer.

Perubahan aktivitas pemasaran menuju online

Dengan perpindahan pola perilaku pelanggan menjadi berbasis online, maka tiap butik Kami. rutin mengadakan live shopping di platform media sosial Instagram. Dengan demikian, pelanggan dapat melihat koleksi yg tersedia di butik secara virtual tanpa harus datang ke butik, dengan melakukan transaksi penjualan secara online melalui customer service di setiap cabang.

Aktifkan promo berbagi