Layanan pesan instan milik Facebook, WhatsApp, saat ini tetap menjadi yang paling populer untuk digunakan di dunia.
Namun, popularitas tersebut ternyata tidak seimbang oleh ketidaktahuan penggunanya mengenai keamanan data pribadi mereka. Masih ada yang menyepelekan dan cenderung tidak mengetahuinya.
Melansir situs Indian Express, pencurian data pribadi masih menjadi topik hangat, terutama di Indonesia.
Jika akun WhatsApp diretas, pelaku peretasan atau hacker bisa dengan mudah mencuri informasi-informasi penting yang ada di dalamnya.
Ada baiknya mengikuti tujuh trik sederhana untuk melindungi akun WhatsApp agar tidak mudah diretas atau disusupi hacker. Berikut triknya.
Enkripsi ujung ke ujung (End-to-end encryption)
Semua pengguna WhatsApp harus memastikan bahwa obrolan mereka terenkripsi dari ujung ke ujung. Untuk memverifikasinya, pergi ke menu obrolan, ketuk nama salah satu kontak untuk membuka info kontak, lalu ketuk enkripsi untuk melihat kode QR dan 60 digit nomor.
Langkah keamanan ini akan memastikan bahwa hanya pengirim dan penerima pesan yang dapat membaca obrolan, tidak ada penyusup yang bisa mengetahui pesan antara keduanya.
Jangan klik tautan mencurigakan
Beberapa kontak WhatsApp ada yang melakukan broadcast atau pesan siaran dengan menyertakan link. Ada baiknya untuk mencari tahu lebih dahulu tentang link yang dikirimkan itu daripada mengkliknya.
Pengaturan privasi
Anak perusahaan Facebook ini sudah menyediakan berbagai opsi privasi untuk penggunanya. Pengguna bisa memilih dengan siapa mereka mau memperlihatkan foto profil, status, dan detail lainnya. Sebaiknya ubah pengaturan menjadi hanya kontak yang bisa mengakses informasi.
Artinya hanya nomor yang disimpan pada smartphone yang bisa melihat foto profil, status, nomor telepon serta waktu terakhir melihat WhatsApp.
Nonaktifkan WhatsApp saat ponsel dicuri
Jika ponsel hilang atau dicuri, segera nonaktifkan WhatsApp agar tidak ada peretas yang bisa mencuri data pribadi. Caranya dengan membuka menu Pengaturan, klik Akun, kemudian Hapus akun saya. Di menu itu pengguna bisa mengganti nomor atau menghapusnya.
Selalu keluar dari WhatsApp Web
Kerap kali pengguna menggunakan WhatsApp versi dekstop saat sedang bekerja, untuk memudahkan membalas pesan dalam satu layar. Namun kebiasaan buruknya adalah, tidak mengeluarkan akun dari komputer tersebut.
Orang lain yang kemudian menggunakan PC tersebut akan dengan mudah mengakses obrolan tanpa disadari pengguna. Jadi, jangan lupa untuk log out, karena proses log in juga tidak begitu merepotkan, hanya membutuhkan waktu beberapa detik saja.
Kunci layar WhatsApp
Pengguna Android bisa mencoba opsi layar kunci WhatsApp. Ini akan memastikan tidak ada orang lain yang bisa membuka pesan instan Anda. Caranya dengan membukan pengaturan ponsel, kemudian cari menu privasi dan kunci layar.
Lalu pengguna akan diminta mendaftarkan sidik jari dan setiap kali akan membuka aplikasi, mereka akan diminta memindai sidik jari. Cara ini akan menambah lapisan keamanan pada WhatsApp.
Verifikasi dua langkah
Cara ini sebenarnya sudah umum, tapi sayangnya masih ada yang mengabaikan. Untuk menggunakannya, user bisa pergi ke pengaturan, klik akun, lalu verifikasi dua langkah, dan pilih aktifkan.
Selain itu perusahaan juga akan meminta alamat e-mail, dengan tujuan menonaktifkan verifikasi dua langkah apabila user lupa enam digit Pin verifikasi. Mereka juga memberi peringatan, jika pengguna tidak merasa meminta verifikasi e-mail, jangan pernah mengklik link pada e-mail yang diterima.