Hakim federal di Amerika Serikat melarang Apple mematikan peralatan Unreal Engine buatan Epic Games, dalam perselisihan tentang pemblokiran game Fortnite.
"Epic Games dan Apple dalam keadaan bebas untuk mengajukan perkara, namun perselisihan mereka seharusnya tidak menimbulkan kerusakan bagi pengamat," kata Hakim Yvonne Gonzalez Rogers, dalam keputusan pengadilan tertulis, dikutip dari Reuters, Rabu, 26 Agustus 2020.
Epic Games, pengembang game Fortnite, membuat peralatan untuk pengembang bernama Unreal Games, yang digunakan perusahaan lain untuk mendukung grafis game di iPhone.
Perselisihan ini bermula ketika Apple menghapus game Fortnite dari App Store karena dianggap melanggar kebijakan soal pembayaran.
Epic Games membuat metode pembayaran lagi di dalam game Fortnite, alih-alih menggunakan sistem dari Apple, yang akan dikenakan komisi 15 hingga 30 persen.
Bukan hanya game, Apple juga menutup akun pengembang Epic Games untuk mendistribusikan Unreal Engine.
Hakim Gonzalez Rogers mengatakan masalah tentang game Fortnite terjadi karena perbuatan Epic Games dan menolak untuk memulihkan.
Sementara tentang Unreal Engine, dia mengatakan aksi Apple terhadap afiliasi Epic Games terlalu keras karena mereka tidak melanggar kebijakan Apple seperti pada masalah Fortnite.
Awal Perseteruan
Saat ini pengembang game Fortnite, Epic sedang bersengketa hukum dengan Google. Epic menganggap pembatasan pembayaran Play Store melanggar undang-undang anti monopoli AS.
Dampaknya, Apple menghapus game populer battle royale Fortnite dari App Store. Google pun melakukan hal yang sama dengan memblokir Fortnite dari Play Store. Penghapusan itu bertepatan dengan Epic Games meluncurkan sistem pembayaran langsung di dalam Fortnite. Sistem pembayaran Epic Games menawarkan diskon 20 persen untuk membeli V-Bucks Fortnite, itu jauh lebih murah dibanding V-Bucks di App Store atau Google Play.
Apple mengakui game-game Fortnite sudah tidak tersedia di dalam layanan Apple karena terbukti melanggar pedoman dan peraturan pembayaran App Store. Hal itu berlaku bagi setiap pengembang yang menjual barang dan layanan di dalam App Store.
Hal senada dikatakan Google yang menghapus Fortnite dari Google Play.
Android yang memiliki ekosistem terbuka memungkinkan para pengembang mendistribusikan aplikasi ke berbagai toko aplikasi. Google pun memiliki kebijakan yang adil kepada para pengembang dan menjaga aplikasi tetap aman bagi pengguna.
"Fortnite tetap tersedia di Android tetapi tidak ada di Play Store karena melanggar kebijakan. Google pun masih terbuka untuk berdiskusi dengan Epic Game supaya Fortnite kembali tersedia di Google Play," tuils Google seperti dikutip Android Authority.
Epic pun menempuh jalur hukum melawan Apple karena menghapus Fortnite dari iOS App Store. Epic Games meluncurkan Fortnite pertama kalinya pada April 2018. Pada April 2020, Epic Games menawarkan Fortnite di Google Play.
Berbeda dengan pengguna iOS, pengguna smartphone dan tablet Android masih bisa mengunduh dan menginstal Fortnite. Hal itu dapat dilakukan dari web instal. Pengguna Samsung dapat mengunduh game dari toko aplikasinya Galaxy Store.