Pandemi COVID-19 telah memberikan pukulan hebat ke semua lapisan industri, yang berakibat langsung kepada kondisi ekonomi di seluruh dunia.
Namun, beberapa bulan sejak wabah pertama kali ditemukan, terlihat semakin banyak bisnis offline yang berusaha untuk keluar dari zona nyaman dan memilih untuk berjualan secara daring (online) melalui platform perdagangan (marketplace) yang ada.
Tren ini juga sesuai dengan survei terbaru dari McKinsey & Co. yang menunjukkan adanya peningkatan minat belanja konsumen Indonesia secara online di lintas kategori, khususnya untuk kategori makanan dan Fast Moving Consumer Goods (FMCG).
Di saat semakin banyak pengusaha, termasuk pemilik usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) beralih ke platform online, menjadi seorang pengusaha eceran (reseller) terbukti sangat menguntungkan khususnya di tengah situasi pandemi seperti saat ini.
Hal ini dikarenakan para reseller dapat memulai usaha mereka dengan modal yang sangat kecil untuk melakukan pengadaan produk dengan harga grosir, yang kemudian akan dijual kepada pelanggan dengan harga pasar.
Baca Juga: Facebook Hadirkan Fitur Khusus Facebook Shop untuk Jualan Produk
Nah, bagi Anda yang saat ini berminat menjadi reseller suatu produk, berikut ada enam tips dari Zilingo Trade yang dapat membantu Anda memulai perjalanan sebagai seorang reseller:
1. Lakukan Riset Pasar yang Mendasar
Langkah pertama dalam kegiatan penjualan harus dimulai dengan riset pasar yang mendalam dan berkaitan dengan produk dan layanan yang ingin Anda tawarkan ke pasar.
Ukur popularitas produk, kebutuhan konsumen, perilaku pasar terhadap produk, batasan pembelian dan yang terpenting tentukan batas harga produk yang sesuai.
“Jika Anda berasal dari kota kecil, periksa keberadaan reseller produk atau merek serupa di daerah Anda. Hal ini dapat menentukan kesempatan Anda untuk menjadi satu-satunya reseller kategori untuk wilayah tertentu,” kata Ade Yuanda Saragih, VP and Country Head, Zilingo.
2. Penuhi Stok Produk
Stok produk yang baik akan memungkinkan Anda untuk menawarkan berbagai tipe produk yang memenuhi preferensi konsumen yang berbeda-beda.
Walaupun kemungkinan produk yang tidak terjual masih tetap ada, tetapi jangan biarkan hal tersebut menghalangi stok produk Anda, khususnya bagi Anda yang baru mulai berjualan.
“Pastikan stok produk Anda cukup untuk melayani semua pelanggan Anda. Jangan ragu untuk membeli produk dalam jumlah banyak, apalagi jika Anda mendapatkan penawaran yang cukup murah. Meskipun tampak berisiko, tetapi inventaris yang lengkap membantu memenuhi permintaan secara tepat waktu dan mungkin menghemat dari kekecewaan pelanggan dan ulasan buruk secara online, petunjuk yang sangat penting untuk bisnis online,” terang Ade.
3. Pilih Pemasok (supplier) yang Tepat
Kelangsungan bisnis para reseller sangat bergantung pada produk yang dijual dan supplier yang dapat diandalkan untuk proses pengadaan Anda.
Anda harus memilih supplier yang tepercaya, memiliki kualitas produk yang baik dan konsisten yang menawarkan pilihan yang bervariasi. Supplier juga harus dikenal luas oleh pelanggan karena hal ini memudahkan Anda dalam melakukan pemasaran dan penjualan.
Anda juga perlu membandingkan harga grosir, jadwal produksi dan waktu pengiriman masing-masing pemasok karena semua ini menjadi poin pendorong bisnis Anda dalam jangka panjang.
Selain itu, aturan umum untuk bisnis apapun adalah kualitas produk. Sebagai seorang reseller, Anda bertanggung jawab kepada pelanggan atas setiap pembelian yang mereka lakukan dari usaha Anda.
Pilih supplier Anda dengan bijak dan sebagai langkah dasar, lakukan riset pelanggan secara sederhana tentang bahan, kualitas atau produk terpopuler yang ingin Anda jual kembali.
Baca Juga: Lima Tips untuk Perluas Bisnis Kelontong Online di Masa New Normal
4. Buat Strategi Penjualan dan Pemasaran Sedini Mungkin
Idealnya, para reseller harus memiliki keterampilan pemasaran yang kuat dan harus mengenal berbagai platform yang ada, dari e-commerce hingga media sosial.
Pesan bisnis Anda harus dapat disampaikan secara jelas dan konsisten dengan target pelanggan Anda.
Selain itu, amati bagaimana pesaing Anda menjalankan strategi dan aktivitas pemasarannya. Memberikan diskon atau mengadakan giveaway produk Anda juga dapat menarik pelanggan baru.
5. Kuasai Keterampilan Layanan Pelanggan
Menjadi pengusaha berarti siap menghadapi pelanggan secara langsung, dimulai dengan mengatur jam layanan pelanggan, sistem dan jadwal pengiriman serta akun media sosial usaha Anda.
Terus perkaya keterampilan Anda sebagai komunikator yang baik sehingga Anda dapat menanggapi pertanyaan pelanggan dan menangani keluhan yang Anda dengan tepat.
"Anda harus cermat dan bijaksana dalam menangani semua keluhan karena feedback dan wawasan yang diberikan oleh pelanggan Anda sangat bermanfaat untuk meningkatkan pelayanan Anda yang pada akhirnya dapat membantu menjalankan bisnis Anda lebih baik," jelas Ade.
6. Pentingnya Konsisten
Sebagai reseller baru, Anda mungkin perlu melakukan semuanya sendiri, mulai dari berbelanja dan menyimpan produk, mengelola platform e-commerce pilihan Anda, akun media sosial, pengepakan, pengiriman hingga pengelolaan keuangan.
Memperbarui penjualan atau akun media sosial Anda dengan menampilkan produk terbaru, menjawab pertanyaan pelanggan, memberikan promosi dengan diskon dan hadiah menarik harus dilakukan secara konsisten.
“Cobalah untuk lebih disiplin, terorganisir dan konsisten dalam memenuhi tugas dan kebutuhan bisnis Anda dalam sehari-hari. Ada kemungkinan lebih tinggi pelanggan akan memilih Anda daripada pesaing jika mereka puas dengan daya tanggap bisnis Anda,” pungkas Ade.
Baca Juga: Pendapatan UMKM Melonjak 160 Persen Jika Jualan di Ecommerce