Saat ini Huawei menjadi korban pertarungan geopolitik antara Amerika Serikat (AS) dan Cina. AS terus melancarkan serangan terhadap perusahaan-perusaahan Cina termasuk Huawei.
AS mengajak semua sekutunya untuk menolak pemasangan solusi 5G Huawei di negaranya. AS juga memaksa Google untuk membatasi kerjasama dengan Huawei yang berdampak kepada smartphone terbaru Huawei tidak mendapatkan layanan GMS (Google Mobile Services).
Sebagai antisipasi, Huawei mulai mengembangkan dan membuat segala hardware dan softwarenya secara mandiri termasuk mengembangan software HarmonyOS.
Namun, Huawei memastikan tidak akan menghadirkan smartphone dengan HarmonyOS tahun ini.
CEO Huawei Consumer Business Group, Richard Yu, membantah rumor yang menyebutkan bahwa Huawei akan merilis smartphone yang menjalankan HarmonyOS pada akhir tahun ini.
"Tidak akan ada smartphone ini (HarmonyOS) sampai akhir 2020," katanya.
Dikutip Gizmochina, Richard Yu baru-baru ini menghadiri Yabuli Forum Qingdao Summit (via Sina).
Dalam pertemuan tersebut, dia ditanyai terkait smartphone Huawei yang didukung oleh HarmonyOS.
Namun bukan berarti tidak akan rilis tahun depan. Dengan kata lain, Yu mengulangi pidato pengumuman HarmonyOS tahun lalu.
Dalam hal itu, dia menyebutkan bahwa Android menjadi pilihan sistem operasi pada smartphone karena ekosistem dan mitranya. Tetapi mereka akan terus mengembangkan dan merilis perangkat dengan HarmonyOS agar dapat menjadi mandiri dalam jangka panjang.
Senior Vice President Huawei, Vincent Yang, membuat pernyataan serupa tahun lalu bahwa mereka akan mempertahankan satu ekosistem dengan Android. Namun, HarmonyOS akan terus ada sebagai rencana B jika terjadi skenario terburuk.
HarmonyOS, sistem operasi yang dikembangkan sendiri oleh Huawei, telah dikembangkan selama tiga tahun.