Find Us On Social Media :

Apple dan Google Kembangkan Perkakas Aplikasi Pelacak COVID-19 Baru

By Adam Rizal, Kamis, 3 September 2020 | 13:00 WIB

Apple dan Google

Sistem itu berwujud Application Programming Interface (API) yang kompatibel dengan platform Android maupun iOS. API inilah yang dipasang di aplikasi badan kesehatan masyarakat negara setempat.

Sistem tersebut bekerja menggunakan konsep contact tracing, dengan melacak semua pengguna yang pernah saling berdekatan, menggunakan Bluetooth di smartphone.

Data pelacakan itu nantinya akan dikumpulkan dan dapat diakses oleh otoritas kesehatan, untuk kemudian memberikan peringatan ke smartphone pengguna yang pernah berdekatan dengan pasien positif.

Namun, saat itu, dari 25 negara, hanya 6 yang benar-benar menerapkan sistem pelacak virus corona yang dibuat oleh Google dan Apple.

Sebab, 19 negara lainnya mengalami kendala teknis dalam membangun dan mengembangkan API tersebut.

Terlepas dari hal itu, CEO Association of Public Health Laboratories (APHL), Scott Becker mengatakan bahwa Exposure Notifications Express (ENE) dapat membantu otoritas kesehatan tanpa harus membuat aplikasi dan menyiapkan server secara manual.

"Solusi seperti EN Express dapat mengurangi beban mereka untuk tidak terlalu memikirkan banyak persyaratan untuk membuat aplikasi dan menyiapkan server," kata Becker, dihimpun The Verge.

Saat ini, baru ada empat negara bagian di Amerika Serikat (AS) yang mendukung proyek framework baru ini, yaitu Maryland, Nevada, Virginia, dan Washington DC.

"Kami mengapresiasi kerja sama Apple dan Google dalam mengembangkan sistem ini. Kami berharap sistem ini dapat segera diterapkan di Maryland," ujar Larry Hogan, Gubernur Maryland.