TikTok menjadi aplikasi paling hot saat ini di Amerika Serikat (AS). Bagaimana tidak? Presiden AS Donald Trump langsung turun tangan memaksa Bytedance untuk menyerahkan TikTok ke perusahaan AS.
Jika tidak?, Trump bakal meminta TikTok untuk angkat kaki dari AS.
Tentunya yang membuat TikTok begitu seksi adalah teknologinya tetapi Bytedance memberikan satu syarat mutlak ke pembelinya yaitu tidak akan memberikan coding aplikasi tersebut.
Seandainya negosiasi ini disepakati, perusahaan AS yang membeli TikTok bebas untuk melanjutkan dan membangun algoritma sistem dengan cara mereka sendiri.
Intinya, ByteDance hanya bersedia melepas nama TikTok saja, tidak dengan algoritma dan sistem operasi aplikasi tersebut seperti dikutip South China Morning Post.
Seperti yang sudah diketahui, ByteDance selaku perusahaan induk TikTok tengah berada dalam kondisi dilema. Jika ingin aplikasi ini tetap beroperasi di Amerika Serikat, mereka harus menjualnya kepada perusahaan AS.
Presiden AS Donald Trump pun memberikan batas waktu kepada ByteDance untuk menentukan masa depannya di Negeri Paman Sam hingga 15 September 2020. Tapi di sisi lain, pemerintah China telah mengeluarkan aturan baru yang akan mencegah ekspor teknologi perusahaan asal China, termasuk TikTok.Namun, cara ini sepertinya tidak akan disetujui AS karena poin utama penjualan TikTok adalah algoritma yang menyusun aplikasi tersebut hingga digemari banyak orang di seluruh dunia.
Baca Juga: WeChat Dilarang Trump, Cina Ancam Boikot Produk-produk Apple
Microsoft Ditolak
Microsoft gagal mengakuisisi aplikasi video TikTok lantaran perusahaan induk TikTok, yakni ByteDance menolak lamaran yang diajukan Microsoft. Hal itu membuat Oracle menjadi satu-satunya pembeli potensial TikTok.
Laporan bulan lalu menunjukkan bahwa Oracle sedang dalam proses untuk mengakuisisi TikTok.
"ByteDance memberi tahu kami hari ini bahwa mereka tidak akan menjual operasi TikTok AS ke Microsoft," kata Microsoft dalam sebuah pernyataan seperti dikutip The Verge.