Ketika hendak mendapatkan hasil pengambilan foto maupun video yang lebih stabil, dibutuhkan perangkat tambahan seperti gimbal. Dengannya, efek guncangan pada hasil rekaman foto atau video yang dibuat akan berkurang, misalnya ketika merekam saat berjalan atau bersepeda. Namun, kendalanya adalah Anda bakal kerepotan memegang atau membawa gimbal karena ukurannya yang tidak kecil.
Bagi Anda yang tidak ingin repot-repot menyediakan dan menggunakan perangkat gimbal, vivo menghadirkan inovasi dengan menyematkan gimbal pada smartphone-nya melalui X50 Pro. Pada X50 Pro ini, vivo menyebut fitur tersebut dengan nama Gimbal Stabilization. Teknologi stabilisasi canggih ini memang belum pernah digunakan oleh smartphone lain dan vivo jadi yang pertama menggunakannya. Sekedar informasi, Gimbal Stabilization sebenarnya hadir pertama kali melalui APEX 2020, hanya saja vivo baru memboyong teknologi tersebut melalui X50 Pro ke pasar Indonesia.
Guna memberi aura premium, bodi belakang berwarna Alpha Grey ini menggunakan material kaca dengan lapisan matte metalik yang tidak mudah kotor oleh sidik jari.
Gimbal Stabilization bisa dibilang merupakan “versi lain” dari teknologi stabilizer atau penyeimbang gambar seperti OIS (optical image stabilization) pada smartphone lain. Dengan Gimbal Stabilization, vivo mengklaim bahwa X50 Pro mampu menjangkau sudut stabilisasi sampai 300%-nya smartphone yang menggunakan OIS. Teknologi gimbal itu bekerja dengan memanfaatkan gyroscope.
Fitur Gimbal Stabilization sudah langsung aktif ketika aplikasi kamera dinyalakan dan penulis tidak menemukan cara menonaktifkan alias mematikannya. Layaknya menggunakan gimbal, kamera akan bergerak menyesuaikan guncangan dan getaran tangan Anda. Kamera akan berupaya menstabilkan pergerakan sehingga gambar yang didapat akan memiliki blur yang termeminimalisasi ketika tangan bergerak. vivo juga menyediakan fitur kalibrasi untuk mengoptimalkan fitur ini.
vivo X50 Pro memiliki empat kamera belakang yang terdiri dari kamera utama 48 MP, kamera portrait 13 MP, kamera ultrawide 8 MP yang juga menyediakan mode super macro, serta kamera periscope 8 MP dengan kemampuan zoom 5x. Fitur Gimbal Stabilization hanya ada pada kamera utama. Secara default, kamera belakang utama akan mengambil gambar pada resolusi 12 MP, sedangkan resolusi 48 MP mesti dipilih secara manual melalui aplikasi kamera.
Dari empat kamera yang ada, kamera utama memiliki ukuran paling besar karena telah disematkan Gimbal Stabilization yang tidak tersedia pada ketiga kamera lainnya.
Saat merekam, memang terasa pergerakan gimbal akan mengurangi guncangan dan getaran tangan. Sayangnya, karena tidak bisa dinonaktifkan, pergerakan itu terkadang sedikit membuat penulis pusing saat digunakan dalam kondisi yang stabil. Namun, diakui bahwa hasil rekaman foto dan video menunjukkan hasil yang lebih baik; tidak terdapat blur meski tangan berguncang dan bergetar ketika mengambil rekaman.
Selain unggul dalam hal tersebut, vivo X50 Pro juga mengedepankan desainnya yang terlihat premium. Bodi belakangnya terlihat berbeda berkat penggunaan material kaca yang dibalut dengan lapisan matte. Lapisan ini terasa halus dan tidak kesat saat diraba dan asyiknya tidak mudah kotor oleh sidik jari. Begitu pula dengan modul kamera yang juga menambah kesan mewah.
Menggunakan panel AMOLED, layarnya mengusung desain 3D Curved Ultra O Screen dengan pinggiran yang melengkung.
Layar yang digunakannya tidak kalah premium. Pinggiran layarnya dibuat agak melengkung memenuhi seluruh bezel hingga terlihat lebih luas dengan rasio layar terhadap bodi mencapai 90,6%. Hal tersebut mengingatkan penulis pada desain layar Samsung Galaxy S10+ atau Huawei Mate 30 Pro. Panel yang digunakannya adalah AMOLED dengan ukuran 6,56 inci yang mendukung HDR10+. Untuk resolusinya adalah Full HD+, sedangkan refresh rate-nya 90 Hz dengan touch sampling 180 Hz. Kombinasi itu tidak hanya membuat tampilan layarnya terlihat tajam dan terang, melainkan juga membuat pergerakan saat menggulung (scroll) terlihat makin mulus dan lancar. Tidak ketinggalan di bawah layarnya pun sudah dibenamkan sensor sidik jari.
Meski disebut sebagai smartphone flagship untuk fotografi, X50 Pro bisa dibilang bukan smartphone flagship vivo. SoC yang digunakan adalah Snapdragon 765G. Penambahan seri G memang menegaskan peruntukkanya yang dioptimalkan untuk bermain gim. Ditandem dengan memori utama 8 GB dan media simpan internal 256 GB, smartphone ini mampu menjalankan aneka gim masa kini dengan baik, sebut saja PUBG Mobile, Call of Duty Mobile, atau Mobile Legends. Untuk pengujian menggunakan aplikasi uji yang bisa digunakan, Snapdragon 765G ini juga menunjukkan sudah mumpuni untuk multitasking.
Fitur Game Assistant akan mengoptimalkan performa CPU/GPU, memori utama, serta fungsi lain agar bermain gim jadi lebih nyaman.
Menurut penulis yang agak disayangkan adalah tidak disediakannya dukungan media simpan eksternal micro-SD. Meski kapasitas media simpan internalnya lumayan besar, tetapi dengan kemampuan kamera yang bisa merekam video sampai 4K, hadirnya dukungan kartu micro-SD akan lebih menyenangkan. Pasalnya, video 4K memiliki ukuran berkas yang relatif besar. Selain itu, vivo X50 Pro juga tidak memiliki porta audio 3,5 mm. Jadi, Anda mengandalkan earphone dengan konektor USB Type-C. Untuk memudahkan, earphone tersebut sudah disertakan dalam paket. Namun, kali ini vivo sudah menyematkan NFC. Tidak sekadar NFC melainkan NFC Multifunctions yang menawarkan kemampuan lebih dari NFC yang biasa hadir pada smartphone lain.
Khusus untuk sistem operasi, vivo X50 Pro menggunakan sistem operasi Android 10 yang dibalut dengan user interface FunTouch OS. Sebelumnya, kami kurang menyukai FunTouch OS karena untuk menampilkan area notifikasi, Anda mesti menggeser layar dari arah bawah ke atas, dan bukannya dari atas ke bawah, seperti kebanyakan. Nah, kali ini vivo sudah memperbaruinya pada FunTouch OS 10.5 yang digunakan.
vivo menghadirkan mode kamera yang lebih lengkap pada pilihan More, seperti 48 MP, Panorama, Live Photo, Slo-mo, Time-lapse, Pro, sampai pilihan Supermoon dan Starry sky untuk mengambil foto bulan dan bintang.
vivo X50 Pro menggunakan baterai berkapasitas yang bisa dibilang tidak terlalu besar untuk smartphone masa kini, yaitu 4.315 mAh. Meski demikian, kapasitas itu tentu masih cukup menunjang aktivitas keseharian. Pengujian sederhana yang penulis lakukan dengan memainkan gim PUBG selama 30 menit membuat baterai dari kondisi 75% berkurang menjadi 69%. Sementara, untuk waktu pengisian baterai menggunakan charger yang disertakan, dari kondisi 79% ke 100% membutuhkan waktu sekitar 15 menit. Charger default vivo ini mendukung teknologi FlashCharge sampai 33 watt.
Kesimpulan
Dengan Gimbal Stabilization, vivo X50 Pro cocok untuk yang sering mengambil berbagai foto dan video pada beragam kondisi. Desainnya yang terlihat premium juga membuatnya terlihat keren. Kinerjanya untuk aneka hal lainnya pun bagus. Namun, vivo X50 Pro hadir dengan banderol lebih tinggi dibanding smartphone vivo di Indonesia sebelumnya.
Plus: Desain premium, performa bagus, layar lengkung dengan panel AMOLED 90 Hz, Gimbal Stabilization bikin hasil perekaman foto dan video lebih stabil, ada sensor sidik jari dan NFC, FunTouch OS 10.5 yang lebih menarik.
Minus: Fitur Gimbal Stabilization tidak bisa dinonaktifkan, tanpa porta audio 3,5 mm dan micro-SD.
Hasil Uji
Pengujian | vivo X50 Pro |
AnTuTu Benchmark 8.4.5 | |
- Score | 322708 |
PCMark for Android 2.0.3716 | |
- Work 2.0 Performance Score | 7696 |
- Work 2.0 Battery Life | N/A |
3DMark Android Edition 2.0.4652 | |
- Sling Shot | 4432 |
- Sling Shot Unlimited | 4590 |
- Sling Shot Extreme (OpenGL/Vulkan) | 3203/2979 |
GeekBench 5.1.0 | |
- Single Core | 625 |
- Multi Core | 1950 |
Spesifikasi
SoC | Qualcomm Snapdragon 765G (single core Kryo 475 (Cortex-A76) 2,4 GHz, single core Kryo 475 (Cortex-A76) 2,2 GHz, dan hexa core Kryo 475 (Cortex-A55) 1,8 GHz plus Adreno 620) |
RAM | 8 GB |
Media simpan internal | 256 GB |
Slot SIM | Dual nano-SIM |
Jaringan seluler | GSM/HSPA/LTE |
Dukungan koneksi | Wi-Fi 802.11a/b/g/n/ac, Wi-Fi Direct, hotspot, Bluetooth 5.1, A2DP, LE, aptX HD, GPS, A-GPS, GLONASS, GALILEO, BDS, USB Type-C, NFC |
Sensor | Accelerometer, light, orientation, proximity, gyroscope, sound, magnetic, sidik jari |
Kamera | Belakang: 48 MP (f/1,6, Gimbal Stabilization) + 13 MP (f/2,5, portrait) + 8 MP (f/2,2, ultrawide) + 8 MP (f/3,4, telephoto - periscope), dual LED flash, HDR; video 4K @ 30 fps, gyro-EIS Depan: 32 MP, f/2,5, HDR, soft flash; video 1080p @ 30 fps |
Layar | 6,56″ AMOLED 2.376 x 1.080 piksel, refresh rate 90 Hz |
Baterai | Li-Po 4.315 mAh, fast charging 33 W |
Dimensi/bobot | 15,85 x 7,28 x 0,8 cm/181,5 gr |
Sistem operasi | Android 10 dengan FunTouch OS 10.5 |
Situs | www.vivo.com/id |
Garansi | 1 tahun |
Harga | Rp9.999.000 |