Mengutip VMware, telco cloud merepresentasikan sumber daya data center yang dibutuhkan untuk men-deploy dan mengatur suatu jaringan seluler yang memiliki kemampuan mentransfer data oleh operator telekomunikasi pada operasi berskala besar. Namun, sesuai namanya yang mengandung cloud, telco cloud memungkinkan operator telekomunikasi seluler untuk menjalankan jaringannya seperti suatu cloud dengan infrastruktur telekomunikasi yang software-driven, yang dibangun untuk menjalankan fungsi-fungsi jaringan virtual dan cloud serta membolehkan operasi yang lincah; sesuatu yang tidak dimungkinkan dengan pendekatan konvensional yang menggunakan perangkat keras khusus yang proprietary. Nah, belum lama ini, VMware mengumumkan pembaruan terhadap portofolio Telco Cloud-nya di dunia.
Pembaruan yang diumumkan VMware itu adalah Telco Cloud Platform, tepatnya 5G Telco Cloud Platform, serta Telco Cloud Operations. Dengan pembaruan ini, VMware menegaskan bahwa Telco Cloud-nya makin bisa membantu inovasi sehubungan 5G dari para operator telekomunikasi seluler. VMware memercayai 5G akan menjadi jalur yang dominan dan sangat penting dalam menghantarkan aneka layanan enterprise; sesuatu yang tidak berlaku untuk generasi nirkabel seluler sebelumnya. Dengan VMware Telco Cloud, operator telekomunikasi seluler bisa antara lain menghasilkan inovasi yang lebih cepat sehingga bisa terus bersaing bahkan unggul dari kompetitornya pada era 5G.
"Kami mengharapkan bahwa teknologi generasi kelima akan menjadi sangat penting pada kreasi, penghantaran, dan konsumsi dari aneka layanan pada berbagai vertikal ini, dengan fokus yang pasti pada enterprise dan bisnis," ujar Shekar Ayyar (EVP and GM Telco & Edge Cloud BU, VMware). "Jadi, adalah transformatif dalam artian transisi ini dari 4G ke 5G akan memiliki suatu pengaruh terhadap industri. Jadi, saya melihat hal ini sangat-sangat serupa dengan dengan revolusi internet pada akhir 80-an [dan] awal 90-an dalam hal tipe-tipe aplikasi yang dibangun dan diimplementasikan pada suatu platform yang benar-benar baru dan berbeda yang tidak bisa orang bayangkan apa yang bisa dilakukannya," tambah Shekar Ayyar.
"Semua penyedia layanan telekomunikasi yang mempertimbangkan untuk berinvestasi pada 5G, akan terpaksa untuk mentransformasi infrastruktur yang berada di bawahnya, dari stack perangkat keras proprietary vertikal tradisional ke platform telco cloud horizontal untuk mendukung aneka model penggunaan," jelas Sanjay K. Deshmukh (Vice President and Managing Director, Southeast Asia and Korea, VMware).
Adapun portofolio dari VMware Telco Cloud terkini adalah Telco Cloud Infrastructure, Telco Cloud Automation, Telco Cloud Platform, dan Telco Cloud Operations. Namun, VMware Telco Cloud Platform merupakan kombinasi dari Telco Cloud Infrastructure dan Telco Cloud Automation. Dengan kata lain, secara mendasar, portofolio dari VMware Telco Cloud adalah Telco Cloud Infrastructure, Telco Cloud Automation, dan Telco Cloud Operations. "Posisi" lebih jelas dari Telco Cloud Infrastructure, Telco Cloud Automation, dan Telco Cloud Operations bisa dilihat pada Gambar 1.
Telco Cloud Platform sendiri ditargetkan VMware menjadi arsitektur dasar untuk operator telekomunikasi seluler dalam membuat dan men-deploy aneka layanannya secara lebih cepat dan ekonomis. Sementara, Telco Cloud Operations disebutkan VMware sebagai suatu solusi assurance otomatis yang real-time dan didesain untuk menjembatani jarak antara jaringan virtual dan jaringan fisik.
Gambar 1. 'Posisi' VMware Telco Cloud Infrastructure, VMware Telco Cloud Automation, dan VMware Telco Cloud Operations.
VMware mengklaim terdapat berbagai keunggulan yang ditawarkan oleh Telco Cloud-nya. Empat yang disorot adalah kelincahan, automasi, assurance, dan efisiensi. Kelincahan karena VMware Telco Cloud memungkinkan pengembangan dan deployment yang lebih cepat, automasi berkat VMware Telco Cloud menjalankan automasi pada setiap lapisan, assurance karena antara lain VMware Telco Cloud memiliki fitur keamanan, serta efisiensi karena VMware Telco Cloud mendukung VNF (virtualized network function) dan CNF (containerized network function) dari berbagai vendor.
VMware pun meyakini Telco Cloud-nya mampu menjawab prioritas dari operator telekomunikasi seluler masa kini. Menurut VMware terdapat empat prioritas dari operator telekomunikasi seluler yang dimaksud. Keempat prioritas itu adalah membangun core, memperluas ke edge, memisahkan atau mengdisagregasikan RAN (radio access network), dan membolehkan jaringan 5G privat.
Membangun core merujuk pada operator telekomunikasi seluler ingin memvirtualisasi dan membuat lebih lincah core network-nya sehingga bisa membangun maupun mengembangkan core network-nya secara lebih cepat dan ekonomis. Memperluas ke edge maksudnya operator telekomunikasi seluler ingin menyediakan kemampuan yang biasanya hanya tersedia pada core network, seperti compute, menjadi tersedia pada edge dari network atau pinggir jaringan sehingga memungkinkan kinerja yang lebih baik untuk pengguna yang berada di dekat edge tersebut.
Sementara, memisahkan atau mengdisagregasikan RAN merujuk pada operator telekomunikasi seluler yang ingin membuka RAN yang sebelumnya tertutup, sehingga bisa menggabungkan berbagai tawaran dari aneka vendor untuk membentuk suatu layanan secara lebih efisien. Adapun membolehkan jaringan 5G privat maksudnya adalah operator telekomunikasi seluler ingin menghadirkan jaringan 5G yang hanya melayani suatu perusahaan, mirip seperti Wi-Fi hanya saja menggunakan 5G.
Salah satu contoh yang sudah menggunakan VMware Telco Cloud adalah Vodafone. Dengan VMware Telco Cloud, Vodafone mengklaim bisa mengurangi waktu deployment sekitar 40% dan menekan biaya VNF sekitar 50%.
Oh ya, meski fokus pembahasan pada pengumuman pembaruan portofolio Telco Cloud-nya adalah 5G, VMware menilai operator telekomunikasi seluler yang masih berada pada 4G seperti di banyak negara juga sebaiknya beralih ke Telco Cloud. Selain tetap mendapatkan manfaat yang ditawarkan VMware Telco Cloud, operator telekomunikasi seluler bersangkutan pun makin siap menyongsong 5G.