Find Us On Social Media :

Google Meet Versi Gratis Bisa Digunakan 1 Jam per Hari Bulan Depan

By Adam Rizal, Rabu, 23 September 2020 | 10:00 WIB

Google Meet kini tersedia gratis untuk semua pemilik akun Google

Google menggratiskan fitur premium layanan video telekonferensi Google Meet untuk semua pengguna sejak awal pandemi Covid-19.

Salah satu fitur premium yang bisa digunakan adalah panggilan video dengan durasi yang tidak terbatas.

Semua pemilik akun Gmail bisa menggunakan Google Meet secara cuma-cuma tanpa batas waktu mulai 1 Maret hingga 30 September. Informasi tersebut tertulis di halaman resmi Google Meet.

Namun, pada halaman resmi Google Meet, batas waktu fitur premium yang bisa diakses pengguna gratis hanya sampai 30 September mendatang. Itu artinya, mulai 1 Oktober 2020 layanan gratis Google Meet bisa kembali dibatasi.

Dalam laman resminya, apikasi Google Meet mencantumkan keterangan durasi rapat online gratis 24 jam hanya bisa diakses hingga 30 September 2020.

Di atas keterangan tersebut, tertulis bahwa durasi maksimum rapat online gratis dibatasi hanya 1 jam.

Jumlah peserta rapat maksimum dibatasi hingga 100 orang. Namun, Google sebenarnya bisa saja memperpanjang masa gratis fitur premium di Google Meet ini. Apalagi, saat ini banyak negara yang masih harus beraktivitas di rumah karena pandemi belum usai.

Biaya Langganan

Pengguna G Suite Essential bisa berlangganan Google Meet dengan membayar 8 dollar AS per bulan atau sekitar Rp 118.000 (kurs rupiah saat berita ini ditulis). Pengguna akan mendapat durasi rapat maksimum 300 jam dengan 150 peserta.

Sebelum bisa diakses gratis, Google Meet hanya bisa diakses oleh pengguna layanan G Suite yang kebanyakan berasal dari kalangan enterprise atau pebisnis. Pelanggan yang tidak berlangganan G Suite tidak dapat menggunakan layanan Google Meet.

Setelah Google menggratiskannya, akses cepat ke Google Meet disisipkan di menu Gmail sehingga lebih mudah dijangkau pengguna.

Pengguna Google Meet kini tidak terbatas kalangan pebisnis saja, tetapi juga pelajar dan pendidik yang harus belajar dari rumah.

Di Indonesia, Google Meet masuk salah satu aplikasi video konferensi yang bisa diakses siswa dan pengajar menggunakan kuota belajar yang disubsidi pemerintah.

Google Meet sebelumnya bernama Hangouts Meet yang kemudian diubah menjadi Meet. Perubahan itu disesuaikan dengan penambahan kapasitas pengguna Google Meet.

Google juga menambahkan beberapa fitur baru untuk Meet, seperti tampilan galeri, di mana semua peserta meeting tampil di sebuah bingkai besar. Tampilan ini lebih kurang mirip dengan yang dimiliki Zoom.