Bank Indonesia (BI) mengatakan bisnis digital adalah faktor utama yang akan mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia, terutama di tengah masa pandemi COVID-19.
Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan pandemi corona menyebabkan interaksi langsung antar masyarakat dibatasi dan teknologi digital jadi solusi.
"Di balik pandemi memang digitalisasi jadi pilihan model bisnis yang semakin diminati masyarakat. Dalam keterbatasan mobilitas manusia, sarana digital jadi pilihan untuk transaksi keuangan," kata dia dalam webinar.
Perry mengungkapkan, peluang bisnis itu tergambar dari terus tumbuh tingginya transaksi keuangan secara digital pada masa COVID-19. Transaksi pelayanan dan berbagai kegiatan digital banking meningkat 37,8 persen saat ini.
"Bisnis digital banking meningkat tinggi. Penggunaan uang elektronik juga tinggi. Penggunaan debit menurun 18,9 persen. Ini menunjukkan digitalisasi perlu dijawab melalui transformasi digitalisasi," ujarnya.
Perry menekankan, BI sangat mendorong digitalisasi sistem pembayaran dan transformasi digital lembaga jasa keuangan. Untungnya, dia mengatakan, dorongan itu telah dilakukan sejak sebelum pandemi COVID-19.
"Kami luncurkan karena tren digitalisasi sangat cepat, makanya kita luncurkan sistem pembayaran itu kita enggak tahu bakal ada pandemi. Dalam blue print ini, kami melakukan digitalisasi pembayaran untuk mengintegrasikan sistem keuangan di Indonesia," tuturnya.
Percepat Digitalisasi
Saat ini Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) memiliki empat pendekatan untuk merespon arahan Presiden Joko Widodo soal lima fokus utama dalam agenda percepatan transformasi digital nasional.
Menteri Kominfo Johnny G. Plate mengatakan langkah pertama yang diambil ialah penyelesaian pembangunan infrastruktur telekomunikasi dan informatika yang merata dan berkualitas di seluruh penjuru tanah air.
Kedua, tentang pengembangan dan adopsi teknologi baru untuk membangun ekosistem digital yang terintegrasi dan aman.
“Saat ini masyarakat di seluruh pelosok tanah air, khususnya di wilayah tertinggal, terdepan dan terluar di Indonesia (3T) berharap dan mendambakan deployment internet, tersedianya wifi dengan kecepatan yang memadai, untuk menghantar mereka untuk secara bersama-sama bergerak menuju transformasi digital,” paparnya dalam acara Upacara Peringatan Hari Bhakti Postel ke-75.
Baca Juga: Kominfo Blokir Ribuan Konten Hoaks Covid-19
Kemudian langkah ketiga, sangat penting untuk diambil ialah soal pengembangan SDM atau talenta digital dengan jumlah dan kualitas yang memadai dan berkelanjutan; serta keempat penuntasan legislasi primer bidang telekomunikasi, informatika, dan pelindungan data pribadi yang diikuti penguatan kolaborasi internasional di bidang ekonomi digital dan arus data lintas negara.
“Saat ini proses politik dalam menyelesaikan payung hukum legislasi primer yang penting sedang berlangsung, Kami berharap proses politik antara pemerintah dan DPR berjalan lancar, sehingga ruang kosong yang melindungi hak kewajiban serta tugas dan tanggung jawab seluruh eksosistem bernegara kita bisa mendapat kepastian dan kekuatan hukum yang memadai,” jelas Johnny.
Menurutnya kini berbagai kebijakan dan agenda nasional tersebut membutuhkan peran dan dukungan yang luar biasa dari seluruh pihak.
“Kunci dalam pelaksanaan tranformasi digital Indonesia Towards Digital Nations ialah sinergi. Dan kolaborasi antara pemerintah dengan seluruh pihak pun juga berperan signifikan dalam upaya perwujudannya,” tandasnya.