Find Us On Social Media :

Blackpink, Artis Paling Dicari Netizen dengan Risiko Serangan Siber Tertinggi

By Rafki Fachrizal, Kamis, 8 Oktober 2020 | 14:15 WIB

Blackpink

Pelaku kejahatan siber telah mengikuti tren ini dan melihat perilaku konsumen untuk mengembangkan strategi penipuan mereka.

“Penjahat siber dengan cepat memanfaatkan ketertarikan konsumen pada budaya selebriti, menipu semakin banyak pengguna untuk mengakses situs atau konten berbahaya untuk mendapatkan hiburan gratis,” kata Shashwat Khandelwal, Head of Southeast Asia Consumer McAfee.

“Pengguna mungkin tidak sepenuhnya menyadari risiko mereka di internet, dan seberapa bahaya kejahatan siber ini terlebih dengan adanya pencurian data pribadi. Sangat penting bagi konsumen untuk belajar melindungi kehidupan digital mereka dari aktor kejahatan online dengan berpikir dua kali sebelum mengakses situs atau konten tertentu, terutama karena penjahat terus menerapkan praktik penipuan seperti situs palsu yang menawarkan konten gratis,” tambahnya.

Menghindari Biaya Langganan

Banyak orang di Indonesia rela mencari cara untuk menghindari biaya langganan demi mengakses konten eksklusif dan populer di platform streaming video seperti Netflix, yang menampilkan The King: Eternal Monarch untuk melihat Lee Min-ho, atau di platform streaming musik seperti Spotify, Apple Music dan Joox, yang membawakan lagu-lagu oleh Blackpink, Selena Gomez, EXO serta single Zayn Malik yang baru dirilis.

Terlepas dari ketersediaan lagu dan film populer melalui layanan streaming, dan akses konsumen ke lebih banyak konten daripada sebelumnya, banyak yang masih memilih untuk mempertaruhkan keamanan diri mereka dengan imbalan konten bajakan.

Tentunya sangat penting bagi semua orang untuk memahami bahwa hal tersebut dapat membuka diri terhadap kejahatan siber yang semakin cerdas, seperti virus atau malware di torrent atau unduhan bajakan yang dapat menyebabkan kerugian yang lebih besar daripada biaya langganan platform resmi.

“Dengan akses hiburan dan musik yang dibatasi oleh biaya berlangganan, orang Indonesia lebih memilih untuk mengunduh konten secara ilegal, sehingga berisiko menjadi korban kejahatan siber dan kehilangan informasi pribadi,” jelas Shashwat.

Baca Juga: Tren Serangan Ransomware Meningkat, Lakukan Tiga Langkah Ini