Find Us On Social Media :

VMworld 2020: Intrinsic Security untuk Hadapi Serangan Siber Masa Kini

By Cakrawala, Senin, 12 Oktober 2020 | 10:00 WIB

Matt Bennett (Vice President Asia Pacific and Japan, VMware Carbon Black; kiri atas), Tom Kellerman (Head of Cybersecurity Strategy, VMware Carbon Black; kanan atas), dan Sanjay K. Deshmukh (Vice President & Managing Director, Southeast Asia & Korea, VMware) ketika menyampaikan perihal intrinsic security pada VMworld 2020 secara virtual baru-baru ini.

Menurut VMware, pada masa pandemi COVID-19, serangan siber mengalami peningkatan pesat di dunia. Di Amerika Serikat, berdasarkan data FBI (Federal Bureau of Investigation), serangan siber tersebut meningkat sekitar 400%. Begitu pula di Indonesia yang menurut BSSN (Badan Siber dan Sandi Negara) meningkat sekitar 380%. Selain itu, VMware menyebutkan lanskapnya pun berubah. Kini, metode yang paling lazim untuk serangan siber adalah memanfaatkan kerentanan alias vulnerability akibat aplikasi atau sistem yang belum ditambal alias di-patch, bukan lagi spear phishing.

Sejalan dengan itu, VMware meyakini strategi keamanan siber yang paling mumpuni untuk menghadapi serangan siber masa kini adalah intrinsic security. VMware menilai intrinsic security mampu mengamankan organisasi lebih baik dibandingkan yang konvensional. Pasalnya, intrinsic security menguatkan keamanan siber dari dalam bukan sekadar “mengobati”. Hal tersebut ditegaskan VMware belum lama ini pada VMworld 2020 yang berlangsung secara virtual untuk pertama kalinya di dunia.

“Kami merintis deteksi perilaku anomali, kami merintis gagasan dari pemburuan ancaman dan respons deteksi endpoint. Sebenarnya fokus pada deteksi dan peredaman perilaku anomali itu yang sedang dintegrasikan secara intrinsik pada berbagai control point yang sudah ada yang membuat ini bertenaga,” jelas Tom Kellerman (Head of Cybersecurity Strategy, VMware Carbon Black) mengenai intrinsic security. “Namun, kita sedang dalam lomba senjata. Kita harus menghargai itu, karena COVID telah sangat bermanfaat untuk kriminalitas di sekeliling dunia. Bahkan para penjahat tradisional sekarang bermigrasi ke daring kerena pembatasan mobilitas, pembatasan logistik, dan kita telah melihat restrukturisasi dari kejahatan siber ini,” tambah Tom Kellerman.

Intrinsic security memungkinkan deteksi dan peredaman perilaku yang tidak wajar, meski misalnya suatu malware yang menyebabkan perilaku bersangkutan belum tercatat di database. VMware menganalogikan intrinsic security seperti halnya daya tahan tubuh yang bagus. Seseorang dengan daya tahan tubuh yang bagus, umumnya tidak akan mudah sakit dibandingkan orang dengan daya tahan tubuh yang kurang bagus. Oleh karena itu, sewajarnya orang dengan daya tahan tubuh yang baik akan lebih jarang membutuhkan obat agar menjadi sehat, dibandingkan orang dengan daya tahan tubuh yang kurang baik.

Intrinsic security berbeda dengan strategi keamanan siber konvensional. Strategi keamanan siber konvensional umumnya memberikan “obat” untuk setiap masalah keamanan siber yang ada. Dengan intrinsic security, jumlah obat yang diperlukan menjadi jauh berkurang. VMware telah menggunakan intrinsic security sebagai strategi keamanan sibernya sejak beberapa tahun lalu. VMware pun mengakuisisi Carbon Black pada tahun 2019 untuk memperkuat intrinsic security-nya tersebut.