Twitter sempat lumpuh pada Jumat (16/10) dini hari. Hal itu menyebabkan Sejumlah pengguna melaporkan kelumpuhan itu di situs pengaduan Down Detector maupun di Twitter.
Twitter melalui akun @TwitterSupport mengaku layanan memang sempat lumpuh akibat gangguan di sistem internal.
Twitter membantah kelumpuhan ini disebabkan oleh serangan peretas atau hacker. "Kami mengalami beberapa masalah dengan sistem internal kami dan tidak memiliki bukti adanya pelanggaran keamanan atau peretasan," kata akun @TwitterSupport.
Twitter mengatakan saat ini layanannya telah pulih total. Beberapa pengguna bisa tweeting seperti biasa. Sebelumnya Twitter berjanji platform akan beroperasional seperti biasa dalam waktu dua jam.
Baca Juga: Twitter Ungkap Lima Fakta Perilaku Konsumen Jelang Momen Belanja 2020
"Kelumpuhan ini disebabkan oleh perubahan sistem yang dimulai lebih awal dari yang direncanakan, yang mempengaruhi sebagian besar server kami," kata Twitter.
Twitter mengatakan pihaknya bekerja keras untuk membuat platform beroperasional seperti semula. Kami sedang bekerja keras untuk membuat Twitter kembali normal.
"Dan kita sudah aman. Twitter harus berfungsi seperti yang diharapkan untuk semua orang," tutur Twitter.
Dilansir dari The Verge, kelumpuhan besar terakhir Twitter terjadi pada Februari lalu. Namun, masalah ini bisa diatasi dengan menjadwalkan waktu tayang sebuah tweet, di sisi lain pengguna masih bisa menggunakan fitur DM saat kelumpuhan itu terjadi.
Baca Juga: Twitter Batasi Fitur Retweet untuk Cegah Konten Hoaks Beredar