Find Us On Social Media :

Alasan Samsung Kembali Rajai Pasar Smartphohe Global Kuartal II 2020

By Adam Rizal, Selasa, 20 Oktober 2020 | 09:30 WIB

Samsung Galaxy Note 20 Series

Firma riset Counterpoint Research mengungkapkan Samsung kembali menguasai pangsa pasar smartphone global pada kuartal II-2020 sekaligus memperlebar jaraknya dengan Huawei di posisi kedua.

Samsung merengkuh 22 persen pangsa pasar smartphone global dan Huawei meraih 16 persen di periode yang sama. Selisih 6 persen itu menjadi yang terbesar antara Samsung dan Huawei sejak bulan Februari 2020.

Bulan April lalu, selisih keduanya hanya 1 persen, Samsung menguasai 20 persen pangsa pasar dan Huawei 21 persen di urutan pertama.

Faktor Pendorong

Ada beberapa faktor yang membuat performa Samsung meningkat. Salah satunya didorong pasar India yang kembali bergairah usai karantina wilayah dibuka pada Juli dan Agustus.

Selain itu, tensi politik antara India dan China yang berimbas pada produk China, juga disebut menguntungkan pabrikan non-China seperti Samsung.

Pemasaran via online juga turut mendongkrak penjualan Samsung. Samsung memang ingin memperkuat posisinya di India yang merupakan pasar smartphone kedua terbesar di dunia setelah China.

Selain itu, pemblokiran Huawei oleh pemerintah Amerika Serikat secara tidak langsung juga ikut mempengaruhi menurunnya penjualan Huawei.

Baca Juga: Samsung Ajak Pengguna Galaxy A series untuk Hasilkan Konten Keren

Nasib Apple dan Xiaomi

Masih dari laporan Counterpoint Research, posisi ketiga pasaran smartphone global diduduki Apple yang masih konsisten menguasai 12 persen pangsa pasar dari kuartal ke kuartal.

Kehadiran lini iPhone 12 diprediksi akan menggenjot penjualan Apple di kuartal berikutnya untuk melengkapi produk yang masih dijual di pasaran hingga saat ini seperti iPhone SE 2020 dan iPhone 11.

Posisi keemat dihuni Xiaomi dengan pangsa pasar 11 persen. Couterpoint Research mencatat bahwa Xiaomi terus meningkatkan pangsa pasar globalnya dan diprediksi akan terus tumbuh.

Xiaomi dan Oppo bisa menjadi ponsel China alternatif yang bisa dibeli konsumen Eropa. Eropa sendiri sebelumnya menjadi salah satu pasar utama Huawei selain China.

"Kebijakan geopolitis dan masalah politik antar negara mempengaruhi pasar smartphone dengan berbagai cara," jelas Minsoo Kang, analis riset Counterpoint Research.

Kang menambahkan, di wilayah yang terjadi sentimen politik, akan ada peningkatan aktivitas pemasaran. Hal ini akan membuat persaingan vendor ponsel kelas atas semakin sengit.

"Kami melihat pemain seperti Samsung, Apple, Xiaomi, dan Oppo paling diuntungkan," lanjut Kang seperti dikutip GSM Arena.

Baca Juga: Kamera 'Lepas Pasang' Vivo Sabet Penghargaan Red Dot Award 2020