Find Us On Social Media :

Fintech Lending Mampu Jaga Daya Beli Selama Pemulihan Ekonomi Nasional

By Rafki Fachrizal, Selasa, 20 Oktober 2020 | 14:00 WIB

Ilustrasi Fintech (Financial Technology).

General Manager Kredivo Indonesia Lily Suriani, mengungkapkan bahwa kemudahan berbelanja online selama masa pandemi membuat e-commerce dan transaksi keuangan digital semakin menjadi pilihan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

“Di tengah upaya pemerintah dalam pemulihan ekonomi nasional, fokus kami adalah memberikan kemudahan akses dan fleksibilitas pembayaran guna terus menjaga pertumbuhan transaksi para merchant, dan mampu untuk turut menjaga daya beli masyarakat, serta meningkatkan kepercayaan konsumen Indonesia dalam berbelanja online.”

Riset Kredivo mengenai Perilaku Konsumen E-Commerce Indonesia menunjukkan peningkatan adopsi digital dan keyakinan konsumen untuk bertransaksi dalam nominal besar.

Dari riset yang sama, peningkatan aktivitas transaksi digital didukung oleh konsumen Generasi Z dan Milenial yang berkontribusi sebesar 85% dari total transaksi.

Meski demikian, menariknya semua kelompok umur tetap terbuka untuk bertransaksi online, terlihat dari jumlah transaksi rata-rata per orang per tahun yang hampir sama, yakni 17-20 kali dalam setahun berapapun usianya.

“Berdasarkan data internal Kredivo pada September 2020 di mana jumlah transaksi pengguna dan rata-rata nilai pembelanjaan (AoV) sudah melebihi angka pre-COVID, kami optimis bahwa pemulihan ekonomi bergerak ke arah yang positif. Konsumen sudah kembali memiliki keberanian untuk berbelanja, apalagi jika distimulasi oleh berbagai program yang menarik dan meringankan pembayaran,” jelas Lily.

Lebih lanjut, peningkatan adopsi digital dan keyakinan konsumen tersebut sejalan dengan temuan Survei Nasional Literasi Keuangan (SNLIK) dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tahun 2019.

Survei tersebut menunjukkan indeks inklusi keuangan atau penggunaan produk keuangan yang sudah mencapai 76,19%.

Akan tetapi, masih terdapat kesenjangan angka tersebut dengan indeks literasi keuangan (38,03%) yang menunjukkan pemahaman.

Hal ini memperlihatkan banyak pengguna produk keuangan di Indonesia yang belum tahu dan terampil menggunakan produk keuangan secara efektif.

Padahal, sebagai negara dengan nilai ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara, literasi keuangan yang baik khususnya di ranah digital menjadi penting.

Deputi Direktur Pengaturan, Penelitian dan Pengembangan Teknologi Finansial Otoritas Jasa Keuangan Munawar Kasan, literasi keuangan digital memiliki 4 (empat) komponen.

Pertama yaitu mengetahui produk, paham produk dalam industri keuangan digital dan aneka produk fintech.