Find Us On Social Media :

Inilah Potensi 5G dalam Meningkatkan Kehidupan Kita pada Masa Depan

By Cakrawala, Selasa, 27 Oktober 2020 | 17:30 WIB

Ilustrasi 5G.

Penulis: JS Pan (General Manager, Wireless Communication System and Partnership, MediaTek)

 

Dekade ini, 4G – dibandingkan dengan 3G dan 2G – telah menghasilkan lompatan tinggi dalam kinerja: dari 150 Mbit/detik ke lebih dari 1 Gbit/detik. Dalam dekade mendatang, 5G akan menawarkan lompatan juga, tapi tidak hanya dalam bandwidth, melainkan juga dalam hal penggunaan spektrum nirkabel yang lebih baik, dan peningkatan keandalan koneksi yang tidak hanya akan meningkatkan penggunaan yang sudah ada, tapi menyediakan fleksibilitas dan inovasi untuk berbagai aplikasi baru.

Fleksibilitas ini penting, dan menjadi bagian inti dari spesifikasi 5G; yang mencakup bandwidth ekstrim (eMBB), latensi ultrarendah dan andal (URLLC) dan ruang untuk miliaran koneksi (mMTC); sehingga menyediakan potensi untuk berbagai aplikasi dan layanan baru guna perkembangan tanpa harus memikirkan batasan-batasan. Antusiasme ini bukannya tanpa alasan, karena sekarang kita memiliki banyak layanan yang tersedia pertama kali di mobile, yang tidak ada sebelum munculnya smartphone 4G. Dengan makin banyaknya smartphone dan utilitas, bisa dipastikan 5G akan mendorong berbagai layanan, pengalaman serta investasi baru dan inovatif.

Bagaimana 5G berpotensi meningkatkan kehidupan kita pada masa depan dan peluang-peluang apa saja yang bisa kita harapkan?

Kota Cerdas

Membangun kota yang lebih cerdas bisa menyediakan berbagai manfaat. Namun, lebih cerdas di sini dibangun di atas ‘kecerdasan operasional’, yaitu layanan-layanan yang bereaksi terhadap kejadian nyata, bukan reaksi yang sudah ditetapkan sebelumnya. Sensor dan kamera menjadi bagian utama pengumpulan data, dan kemudian konektivitas selular seperti NB-IoT akan menyampaikannya ke sebuah layanan cloud untuk koleksi dan proses.

Ini hanyalah sebagian dari miliaran perangkat yang diharapkan akan bergabung dengan ekosistem IoT di dekade berikutnya; sebagian akan melakukan proses di dalam perangkat, tapi sebagian besar akan membutuhkan kapasitas koneksi jarak jauh yang akan bergantung pada seluler, bukan pada pita frekuensi tidak berlisensi.

NB-IoT akan menjadi jaringan LPWA (low-power wide area) yang paling popular dalam dua tahun mendatang. NB-IoT menggunakan spektrum seluler 2G di negara-negara yang sudah memberhentikan layanan 2G, atau bisa menggunakan ruang antarfrekuensi dari 4G LTE.

Mengganti Pita Lebar Rumah Kita dengan Fixed Wireless Access (FWA)

Sebuah peluang pasar yang besar untuk 5G, bahkan bukan di perangkat mobile, melainkan untuk menyediakan pengganti pita lebar di rumah. Dengan istilah fixed wireless access (FWA), yatu sebuah perangkat yang kita letakkan di rumah dan mengubah koneksi 5G yang cepat menjadi Wi-Fi/Ethernet. Fixed wireless access memungkinkan perangkat Wi-Fi – laptop, komputer tablet, televisi cerdas, peralatan cerdas, bel pintu, kamera keamanan, konsol game – memanfaatkan bandwidth multi-gigabit yang ditawarkan 5G. Tidak perlu lagi pengkabelan tembaga ke fiber, yang akan menghemat biaya infrastruktur secara siginifikan, dan juga membebaskan kita untuk meletakkan router 5G di mana saja, tanpa harus bergantung pada lokasi kabel.

Karena sebagian besar pengguna pita lebar sekarang berada dalam kecepatan sub-gigabit, 5G akan menyediakan lompatan yang sangat signifikan dalam kinerja internet di rumah. Untuk daerah-daerah terpencil atau negara-negara berkembang dengan layanan internet minim atau menghadapi kesulitan dalam pengkabelan, 5G bisa menjadi gerbang ke ketersediaan internet untuk pertama kali.

Internet of Vehicles (IoV), Hiburan dan Otonomi dalam Kendaraan

IoV mencakup banyak aspek konektivitas kendaraan, pribadi atau komersial. Sebagian kendaraan sekarang memiliki koneksi seluler, tetapi masih terbatas pada aplikasi dasar seperti pemetaan, musik, atau panggilan darurat. Di masa depan diharapkan layanan-layanan baru akan muncul, seperti hiburan dalam kendaraan (film 4K, televisi, musik, internet, penjualan tiket, dan periklanan di kendaraan umum), atau tingkat otonomi yang makin tinggi. Wi-Fi umum biasanya lambat dan terkotak-kotak, tetapi bisa menjadi asset penting bagi pelancong atau pengguna Wi-Fi pada laptop; layanan ini pastinya memiliki potensi pertumbuhan. Dengan kendaraan-kendaraan yang sekarang bersaing untuk ruang seluler dengan smartphone, efisiensi spektrum 5G yang lebih baik akan menyediakan kapasitas untuk pertumbuhan ini.

Mobil swakendara akan membutuhkan konektivitas ultraaandal latensi rendah (yang belum akan tersedia di tahun-tahun awal 5G) dan standar-standar V2X (vehicle to everything) yang sekarang masih hanya dalam tahap diskusi. Wilayah-wilayah yang tadinya memiliki permintaan seluler yang rendah, seperti jalan tol, sekarang memiliki ratusan permintaan akan layanan informasi dengan bandwidth tinggi, dan nantinya akan memiliki permintaan kritis dengan latensi rendah.