CEO dan Founder lingkaran (lingkaran.co) Wendy Pratama, mengungkapkan bahwa kunci bertahan di masa pandemi yang telah diaplikasikan ia kepada timnya di startup lingkaran adalah agility dan open-minded mindset.
Menurutnya, kedua hal tersebut dapat membantu mengubah masalah dan tantangan menjadi kesempatan dan peluang dengan tanggap serta cepat.
“Proses adaptasi pastinya tidak mudah. Perubahan adalah dua mata pisau, di mana pada satu sisinya memberikan gairah dan antusiasme baru, namun di sisi lainnya juga menghadirkan perasaan takut karena kita akan menuju ke sebuah tempat baru yang belum pernah kita kunjungi sebelumnya,” ujar Wendy.
Dilanjutkan Wendy, hal pertama yang dapat dilakukan startup adalah mempersiapkan diri dengan baik dan membekali diri dengan senjata dan amunisi yang tepat sebelum masuk ke medan perang “perubahan” tersebut.
Kedua, lakukan riset produk dan pasar. “Bacalah laporan-laporan global maupun lokal terkait penangangan pandemi dan bagaimana perusahaan-perusahaan besar menghadapinya,” imbuh Wendy.
Yang ketiga dan tidak kalah pentingnya, yaitu perbanyak komunikasi dengan tim internal, pemangku kepentingan, hingga pengguna dan target audiens yang ingin disasar.
“Dengarkan kebutuhan dan keluh kesah mereka, berempatilah, temukan penderitaan utama mereka yang dapat kita bantu selesaikan dengan solusi yang dimiliki perusahaan atau bisnis kita,” cetus Wendy.
Berikutnya setelah melengkapi data kuantitatif dan kualitatif yang kuat, startup dapat melakukan pivoting dan prototyping produk atau fitur baru.
Baca Juga: lingkaran: Platform Pendidikan untuk Wirausahawan dan Profesional Muda
Kemudian, lakukan juga literasi sebanyak-banyaknya dan sesering mungkin menyempurnakannya dengan mengikutsertakan komentar dan umpan balik dari pengguna.
Lanjutkan prosesnya sampai menemukan bentukan baru dari produk atau bisnis, hingga dapat mencapai titik product-market fit.
Bagi yang baru ingin merintis startup, Wendy menyarankan untuk mulailah dengan mencari permasalahan mendasar yang terjadi di sekitar dan tawarkanlah solusi untuk menjawabnya dengan bisnis yang akan dirintis.
“Bisnis atau usaha yang mampu menyelesaikan masalah yang ada di masyarakat niscaya akan lebih sustainable dibandingkan dengan bisnis yang hanya mengikuti tren belaka,” ucap Wendy.