Ekosistem dari oneAPI tersebut juga terus berkembang. Selain Argonne National Laboratory dalam mengembangkan supercomputer yang menggunakan oneAPI untuk memudahkan pemrograman memanfaatkan CPU dan GPU — Intel dan Argonne National Laboratory sedang bekerja sama untuk membangun superkomputer, Stockholm University misalnya menggunakan oneAPI untuk mengakselerasi penelitian memanfaatkan GROMACS — aplikasi untuk simulasi dinamis molekuler, atau Microsoft Azure yang menggunakan oneAPI karena melihat manfaat yang ditawarkannya terhadap penggunaan beragam arsitektur. Selain itu, dukungan untuk peranti keras non-Intel seperti GPU AMD dan GPU NVIDIA, juga mulai hadir pada oneAPI.
Selain dari Base Toolkit, Intel oneAPI sendiri memiliki opsi toolkit tambahan yang disesuaikan dengan kebutuhan spesifik dari suatu pengembang, begitu pula toolkit yang ditenagai kombinasi Base Toolkit dan toolkit tambahan. Adapun toolkit dari Intel oneAPI atau toolkit yang ditenagai Intel oneAPI adalah Base Toolkit, HPC Toolkit, IoT Toolkit, Rendering Toolkit, Intel AI Analytics Toolkit, dan OpenVINO Toolkit. Target pengembang dari masing-masing toolkit itu adalah sesuai namanya.
Sementara, Intel Server GPU ditargetkan untuk menenagai video streaming dan cloud gaming yang makin marak di dunia. Intel Server GPU menyerupai Intel Iris Xe MAX, hanya saja dipasangkan dengan memori lokal 8 GB LPDDR4X dan bukannya 4 GB LPDDR4X yang umum hadir sejauh ini pada Intel Iris Xe MAX. Frekuensi kerja alias clock dari memori lokal dan lebar jalur datanya sendiri adalah sama, yakni 2.133 MHz dan 128 bit. Perbedaan lainnya terletak pada frekuensi kerja dari Intel Server GPU yang hanya sampai 1.100 MHz dan bukannya 1.650 MHz seperti Intel Iris Xe MAX. Adapun jumlah EU (execution unit) adalah 96 seperti halnya Intel Iris Xe MAX dan varian tertinggi Intel Iris Xe Graphics pada Intel Tiger Lake. Namun, suatu kartu tambahan yang memanfaatkan Intel Server GPU akan mengandung empat Intel Server GPU plus suatu server ditargetkan menggunakan sampai empat kartu tambahan tersebut. Antarmuka dari kartu tambahan bersangkutan adalah PCI Express Gen 3 x16.
Salah satu kartu tambahan yang telah menggunakan Intel Server GPU adalah dari H3C, yakni XG310. Dengan memanfaatkan kartu tambahan itu, Intel mencontohkan sebanyak 15 gim Arena of Valor bisa di-stream per GPU alias sebanyak 60 gim Arena of Valor per kartu tambahan. Pada penggunaan untuk Android cloud gaming ini, setiap gim yang di-stream berjalan pada resolusi HD dengan frame rate 30 fps. Pada penggunaan tipikal yang memanfaatkan dua kartu tambahan per server, jumlah gim Arena of Valor yang bisa di-stream adalah 120 alias mendukung 120 pemain gim. Tentunya contoh yang disampaikan Intel tersebut menggunakan Intel Xeon Scalable sebagai CPU-nya. Intel Server GPU sendiri sekarang sudah dikapalkan.
"Dengan kombinasi prosesor Intel Xeon Scalable, peranti lunak open source dan berlisensi, serta Intel Server GPU kami yang baru, konsumen kami sekarang bisa menghadirkan kepadatan tinggi, latensi rendah dari Android cloud gaming dan kepadatan tinggi dari media transcode dan encode untuk video streaming over the top yang real-time, untuk menghantarkan pengalaman yang luar biasa kepada konsumen mereka. Penyedia layanan bisa mendapatkan suatu jumlah streaming yang besar per kartu untuk suatu footprint pusat data yang lebih kecil. Apa yang benar-benar menonjol mengenai solusi peranti keras dan peranti lunak ini adalah kemampuannya untuk mencapai biaya kepemilikan secara keseluruhan yang rendah untuk penyedia layanan. Kinerja tinggi per watt membantu mendorong biaya kepemilikan secara keseluruhan menjadi lebih rendah dengan mengurangi biaya operasi, dan Intel Server GPU membantu mengurangi modal awal sehubungan dengan, baik biaya perangkat maupun biaya fasilitas," tegas Lynn Comp (Vice President, Data Platforms Group, General Manager, Visual Infrastructur Division & NPG Strategy, Intel).
H3C XG310 hadir dengan empat Intel Server GPU.