Find Us On Social Media :

Kredivo Dapat Suntikan Dana US$100 Juta dari Perusahaan Asal AS

By Rafki Fachrizal, Selasa, 24 November 2020 | 17:00 WIB

Ilustrasi Aplikasi Kredivo

Platform kredit digital Kredivo mengumumkan telah meraih pendanaan lini kredit hingga USD 100 juta dari perusahaan investasi asal Amerika Serikat (AS), Victory Park Capital Advisors (“VPC”).

Bagi Kredivo, pendanaan lini kredit ini merupakan yang terbesar dalam sejarah perusahaan sekaligus terbesar di industri fintech se-Asia Tenggara. Sementara bagi VPC, pendanaan ini menandai investasi pertama mereka di pasar Asia Tenggara.

Dirampungkan pada kuartal III tahun 2020 ini, Kredivo akan memanfaatkan lini kredit yang diperolehnya tersebut untuk mengembangkan dan mendiversifikasi loan book-nya yang semuanya berasal dari dana pihak ketiga.

Co-Founder Kredivo, Umang Rustagi, menjelaskan, “Pendanaan lini kredit besar yang tersedia melalui fasilitas ini akan mengakselerasi skalabilitas bisnis dan merealisasikan target kami untuk melayani hingga 10 juta pengguna baru dalam beberapa tahun ke depan.

Besarnya jumlah lini kredit yang diperoleh Kredivo, apalagi di tengah kondisi pandemi saat ini, dinilai Umang sebagai sebuah terobosan penting bagi industri dan ekosistem fintech di Indonesia.

Baca Juga: Mau Cari Pinjaman Online?, Ini Daftar 155 Pinjol yang Terdaftar di OJK

“Kami di Kredivo sangat antusias atas kerjasama yang terjalin dengan VPC, sebuah perusahaan investasi dengan reputasi yang tidak diragukan lagi di skala global,” ujar Umang.

Sementara itu, Partner di VPC, Gordon Watson, mengatakan, “Kerja sama ini merupakan investasi pertama VPC di kawasan Asia Tenggara, tentunya menjadi hal yang sangat menggembirakan untuk dapat memulai babak penting ini dengan partner sekaliber Kredivo, dengan semangatnya yang luar biasa dalam memperluas akses kredit yang terjangkau bagi masyarakat luas.”

Tidak hanya bagi Kredivo, Gordon menyatakan bahwa transaksi ini juga menjadi momentum penting bagi ekosistem kredit digital di Indonesia, bahkan Asia Tenggara.

“Mengingat penetrasi kartu kredit yang masih berada pada angka 3% dan keterbatasan lembaga keuangan konvensional dalam menyalurkan kredit tanpa jaminan, kehadiran kredit digital seperti Kredivo dipercaya mampu menjembatani gap kredit di Indonesia,” jelas Gordon.

Baca Juga: Riset: Kepercayaan Konsumen Terhadap Transaksi E-commerce Meningkat