Find Us On Social Media :

Pandemi Bikin Pengiriman Paket Belanja Online di RI Molor 3 Hari

By Adam Rizal, Rabu, 25 November 2020 | 09:30 WIB

Ilustrasi Tokopedia Nyam

Dampak pandemi COVID-19 membuat pengiriman paket belanja online di Indonesia molor rata-rata menjadi 3 hari dibanding hari biasa yang hanya 2,3 tiga hari.

Sedangkan di Malaysia penundaannya jauh lebih parah, paket yang biasanya hanya butuh waktu 2,1 hari sampai ke tangan pembeli, selama pandemi menjadi 4,6 hari.

Hal itu terungkap dari hasil riset iPrice dan Parcel Monitor baru-baru ini.

Sementara di Thailand dan Singapura pengiriman tidak mengalami perubahan waktu yang signifikan. Jika di Singapura pada waktu sebelum pandemi reratanya selama 1,3 hari, molor sedikit menjadi 1,5 hari. Sedangkan di Thailand, jika biasanya total pengirimannya selama 1,8 hari, selama pandemi menjadi 2 hari.

iPrice juga melaporkan pengunjung website Ecommerce Tokopedia menyentuh angka 84 jutaan per bulan pada kuartal ketiga 2020, naik 25 persen dibanding awal tahun.

Berdasarkan Peta Persaingan Ecommerce Indonesia, pertumbuhan total pengunjung website Tokopedia meningkat 40 persen jika dibandingkan Q3 2019 yang hanya 60 jutaan per bulan.

Tokopedia juga merupakan satu-satunya e-commerce lokal yang memiliki pengunjung website lokal terbanyak di Asia Tenggara menyaingi Shopee dan Lazada pada tahun 2019. Total kunjungan website Tokopedia mencapai jumlah 900 jutaan selama tahun 2019.

Menariknya, Tokopedia yang benar-benar fokus mendominasi pasar Indonesia sudah bisa menyaingi Shopee dan Lazada yang dikategorikan sebagai e-commerce regional.

Dengan data pertumbuhan yang menjanjikan ini, tidak heran jika Google dan Temasek juga ingin ikut berpartisipasi dalam pertumbuhan e-commerce di Indonesia dengan investasi di Tokopedia November ini.

Nikkei Asian Review melaporkan Google sekarang memegang sekitar 1.6 persen kepemilikan di Tokopedia sedangkan Anderson Investment yang berafiliasi dengan Temasek memiliki persentase lebih tinggi yaitu 3,3 persen.

Data ini menurut dokumen yang diajukan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia tertanggal 4 November lalu.

Sebelumnya, Bukalapak juga menerima dana segar dari Microsoft pada bulan yang sama, estimasinya Microsoft setuju untuk investasi sebesar 100 juta dollar AS ke Bukalapak berdasarkan laporan Bloomberg.