Find Us On Social Media :

Alasan Twitter Bakal Kembali Luncurkan Verifikasi Akun

By Adam Rizal, Kamis, 26 November 2020 | 16:00 WIB

Verifikasi Twitter

Twitter bakal mengubah kebijakan barunya terkait diverifikasi atau centang biru verified.

Centang biru sendiri digunakan untuk mengautentikasi identitas akun, menyusul kritik yang bingung tentang siapa saja yang bisa mendapatkan lencana tersebut.

"Kami membagikan awal dari rencana kami untuk mengubah cara orang dapat mengidentifikasi diri mereka di Twitter, dimulai dengan verifikasi dan meminta publik untuk memberikan masukan tentang draf kebijakan verifikasi baru kami," ujar Twitter dalam postingan blog resminya.

Twitter menghentikan program verifikasi publik tiga tahun lalu, setelah mendengar masukan bahwa sistem itu justru membingungkan banyak orang.

Setahun kemudian, Twitter fokus melindungi percakapan publik pada momen kritis, seperti pemilu Amerika Serikat 2020.

"Kami berencana untuk meluncurkan kembali verifikasi, termasuk proses aplikasi publik baru, pada awal 2021. Namun, pertama-tama, kami perlu memperbarui kebijakan verifikasi dengan bantuan Anda," kata Twitter.

Kebijakan itu juga akan menjadi dasar untuk perbaikan di masa mendatang dengan menjelaskan apa arti verifikasi, siapa yang memenuhi syarat untuk verifikasi dan mengapa beberapa akun mungkin kehilangan verifikasi untuk memastikan prosesnya lebih adil.

Twitter mulai mendefinisikan "lencana terverifikasi biru di Twitter membuat orang tahu bahwa akun untuk kepentingan publik itu asli. Untuk menerima lencana biru tersebut, akun Anda harus terkenal dan aktif."

Enam jenis akun yang telah diidentifikasi Twitter mulai dari pemerintah; kemudian perusahaan, merek, dan organisasi nirlaba.

Selanjutnya berita; hiburan; lalu olahraga; serta yang terakhir aktivis, penyelenggara acara, dan individu yang berpengaruh lainnya.

"Kami juga telah menambahkan kriteria yang diusulkan untuk secara otomatis menghapus verifikasi dari akun jika, misalnya, tidak aktif atau jika profil tidak lengkap, serta alasan untuk menolak atau menghapus verifikasi dari akun terkualifikasi tertentu yang ditemukan melakukan pelanggaran Peraturan Twitter berulang kali," ujar Twitter.

Twitter menyediakan laman survei untuk mengetahui tanggapan pengguna. Perusahaan media sosial itu juga bekerja sama dengan organisasi nonpemerintah lokal soal kepercayaan dan keamanan untuk memastikan semua perspektif terwakili.