Saat ini mobile game sedang menjadi tren di dunia tidak terkecuali di kawasan Asia Tenggara. Apalagi, selama pandemi banyak pengguna yang menghabiskan waktu di rumah dengan bermain game
Berdasarkan laporan Newzoo, industri mobile game di Asia Tenggara menghasilkan lebih dari 4,3 miliar dollar AS pada 2019. Angka itu melampaui gabungan industri game PC dan konsol yang hanya menghasilkan 1,4 miliar dolar AS.
Situasi serupa juga terjadi di Indonesia. Melansir laman Statista, pendapatan industri mobile game di dalam negeri diprediksi akan mencapai 672 juta dollar AS pada 2020. Angka itu naik 4,8 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Perkembangan industri mobile game di Indonesia tidak terlepas dari banyaknya pilihan game dengan mode multiplayer yang memungkinkan para pemainnya untuk berinteraksi satu sama lain.
Terbukti, beberapa game berbasis multiplayer, seperti Free Fire, Mobile Legends: Bang Bang (MLBB), dan Playerunknown Battlegrounds Mobile (PUBGM), berada dalam daftar game terlaris Google Play Store.
Ekosistem olahraga elektronik atau e-sport mulai terbangun di Indonesia, menyusul kehadiran tim e-sport lokal yang semakin bermekaran dengan jumlah fanbase besar. Misal saja, tim Evos Esports, yang memiliki divisi MLBB, Arena of Valor (AoV), PUBGM, Free Fire (FF), dan Call of Duty Mobile (CODM) untuk mobile game. Tim ini memiliki sekitar 4,4 juta followers Instagram per Selasa (24/11/2020).
Sementara itu, Aura Esports yang memiliki divisi MLBB, PUBGM, dan FF menyusul di posisi kedua dengan 3,2 juta followers. Lalu, Team Rex Regum Qeon (RRQ) menempati posisi ketiga dengan 2,4 juta followers.
Skena mobile game di Indonesia semakin menarik dengan kehadiran turnamen-turnamen prestisius.
Contohnya, turnamen Piala Presiden Esports (PPE) 2020 yang digelar Februari 2020. Turnamen ini berhasil menggaet lebih dari 177.000 pemain yang tergabung dalam 84.000 tim. Ada dua mobile game yang dipertandingkan di ajang ini, yakni FF dan Mobile Premiere League (MPL).
Tak hanya dari Indonesia, turnamen tersebut juga melibatkan pemain-pemain dari region Asia Tenggara, seperti Malaysia, Thailand, Singapura, Vietnam, dan Kamboja. Mereka memperebutkan total hadiah senilai Rp1,6 miliar.
Selain itu, MLBB juga memiliki turnamen berskala regional yang tidak kalah prestisius, yakni Mobile Legends Professional League Invitational (MPLI). Pada penyelenggaraan musim ke-6, ONE Esports menggandeng developer MLBB, Moonton, dan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).
Turnamen ini melibatkan 20 tim e-sports dari Indonesia, Malaysia, Myanmar, Filipina, dan Singapura. Tak main-main, tim peserta akan memperebutkan total hadiah senilai 100.000 dollar AS atau sekitar Rp1,4 miliar.