Find Us On Social Media :

Lebih Awal, Xiaomi Diprediksi Luncurkan Flagship Mi 11 Bulan Depan

By Adam Rizal, Rabu, 2 Desember 2020 | 11:30 WIB

Xiaomi Mi 10 Ultra

Xiaomi akan meluncurkan flagship terbarunya Mi 11 pada bulan depan, atau Januari 2021. Hal itu terungkap dari pembocor isu-isu teknologi terkemuka, Digital Chat Station.

Xiaomi sengajak meluncurkan Mi 11 lebih cepat dari biasanya, mengingat dalam dua tahun terakhir, jajaran flagship Xiaomi seperti Mi 9 dan Mi 10 diluncurkan pada Februari.

Xiaomi Mi 11 akan menggunakan prosesor terbaru Snapdragon 875 dan layar QHD+ dengan refresh rate 120 Hz.

Rumor lainnya, Xiaomi Mi 11 akan menggunakan kamera utama berkekuatan 50 MP, yang disokong oleh kamera-kamera 12 MP berteknologi telefoto seperti dikutip GSMArena.

Hingga saat ini Xiaomi belum memberikan keterangan resmi terkait rumor waktu peluncuran dan spesifikasi Mi 11 tersebut.

Tetapi jika benar diluncurkan pada Januari, Xiaomi Mi 11 akan bersaing dengan Samsung Galaxy S21 dan OnePlus 9 yang juga diluncurkan lebih cepat pada awal tahun depan.

Beberapa analis mengatakan bahwa para pabrikan smartphone dunia memang meluncurkan smartphone flagshipnya pada awal tahun untuk memanfaatkan moementum absennya Huawei dari pasar, karena sedang bermasalah dengan pemerintah Amerika Serikat.

Seperti diketahui, setelah masuk dalam list perusahaan yang tak boleh berhubungan dagang dengan perusahaan AS, Huawei kesulitan bersaing di pasar ponsel dunia.

Selain tak bisa menggunakan layanan Google dalam gawai Android, Huawei juga kesulitan mengimpor komponen dari perusahaan-perusahaan AS.

Pabrikan Terbesar

Firma riset pasar Gartner mengungkapkan Xiaomi menggeser posisi Apple sebagai pabrikan smartphone terbesar ketiga di dunia untuk penjualan smartphone kuartal III-2020.

Xiaomi mengalami pertumbuhan pangsa pasar paling besar dibanding yang lainnya

Xiaomi mencatat angka penjualan 44,4 juta unit pada kuartal III-2020, meningkat 34,9 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Sementara Apple, yang ini menempati urutan keempat, mengalami penurunan penjualan sebesar turun 0,6 persen, dengan angka penjualan yang terpaut sekitar empat juta unit di bawah Xiaomi.

Meski demikian, keunggulan Xiaomi terhadap Apple di kuartal III-2020 hanya sementara karena penjualan iPhone diprediksi akan melonjak seiring iPhone 12 mulai masuk dalam penghitungan di kuartal berikutnya.

Samsung masih menjadi penguasa smartphone global dengan kenaikan pangsa pasar sebesar 2,2 persen secara Year-over-Year dan angka penjualan 80,8 juta unit smartphone. Di posisi kedua ada Huawei bercokol di posisi kedua dengan penjualan 51,8 juta unit.

Huawei mengalami penurunan cukup signifikan, yakni 21,3 persen secara YoY. Hal itu disebabkan sanksi pemerintah AS terhadap Huawei yang membuat penjualannya lesu secara global.

Oppo menutup lima besar daftar penguasa smartphone global dalam laporan ini dengan penjualan 29,8 juta unit dengan pangsa pasar sebesar 2,3 persen. Total penjualan smartphone dunia mencapai 366 juta unit pada kuartal III-2020. Jumlah tersebut turun 5,7 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.

Kendati tetap turun, namun sedikit lebih membaik dibanding kuartal II-2020 yang mengalami penurunan sebesar 20 persen. Secara year over year (YoY), penjualan smartphone global mencapai 401 juta unit, turun sebanyak 8,7 persen.

"Penjualan smartphone global mengalami pertumbuhan yang cukup dari kuartal II ke kuartal III-2020. Ini karena permintaan yang tertahan dari kuartal sebelumnya," jelas Anshul Gupta, direktur riset senior Gartner, dihimpun situs Gartner.

Pemulihan pasar smartphone mulai terlihat di beberapa negara seperti di kawasan Asia Pasifik dan Amerika Latin. Kondisi yang hampir normal di China juga mulai sanggup mengisi kekosongan pasokan komponen untuk produksi smartphone pada kuartal III-2020.

Gartner juga menyebutkan bahwa penjualan smartphone di tiga negara terbesar untuk pasar smartphone, yakni India, Indonesia, dan Brazil, sama-sama mengalami peningkatan untuk pertama kalinya di tahun ini.

Penjualan smartphone di India tercatat naik sebesar 9,3 persen, Indonesia 8,5 persen, dan Brasil 3,3 persen.