Find Us On Social Media :

Tak Puas dengan Ransomware, Penjahat Maya Akan Lancarkan Ini di 2021

By Liana Threestayanti, Kamis, 3 Desember 2020 | 14:00 WIB

Ilustrasi Serangan Ransomware

Solusi lawas (legacy) akan kesulitan mengikuti tren kejahatan maya.

Antimalware tradisional tidak mampu mengimbangi kecanggihan dan frekuensi ancaman-ancaman baru. Lifespan rata-rata dari sebuah sampel malware tahun 2020 hanyalah 3-4 hari. Dan ketika para penyerang ini mulai memanfaatkan automasi, jumlah sampel malware akan terus meningkat. Organisasi harus mencari proteksi dengan pendekatan baru yang agile dan dirancang untuk tetap berada di depan ancaman baru. 

“Berbicara tentang solusi dan strategi yang sudah ada, tren serangan siber saat ini semuanya memperlihatkan bahwa keamanan siber tradisional tak lagi memadai, biasanya karena teknologi yang lemah dan kesalahan manusia, di mana keduanya tak bisa kita hindari,” ujar Candid Wüest, VP Cyber Protection Research, Acronis, dan Co-Author dari laporan Acronis. 

Oleh karena itu, seiring upaya evolusi serangan yang dilakukan para penjahat maya, organisasi pun harus meningkatkan proteksi dan keamanannya. “Solusi proteksi siber yang menyeluruh menawarkan integrasi dan automasi yang dapat mengeliminasi kompleksitas, mengoptimalkan kinerja, dan menyederhanakan recovery saat terjadi serangan yang tak terhindarkan,” imbuh Candid. 

Acronis sendiri memiliki serangkaian solusi proteksi siber yang merupakan integrasi dari data protection, cybersecurity, dan endpoint management. Solusi Acronis dirancang untuk mengatasi lima vektor dalam cyber protection: safety, accessibility, privacy, authenticity, dan security atau yang dikenal dengan SAPAS.