Ada dua produsen chip raksasa di dunia yaitu AMD dan Intel. Keduanya terus berkompetisi untuk menguasai pangsa pasar (market share) prosesor (CPU) di dunia. Selama bertahun-tahun, popularitas AMD masih kalah dibanding Intel.
Namun, kini perusahaan yang dipimpin Lisa Su ini perlahan-lahan mulai mengejar Intel dengan produk-produk chip Ryzen yang inovatif dan diterima pasar.
Hal itu berdasarkan survei bertajuk "Steam Hardware & Sofware Survey" yang dirilis platform distribusi game, Steam, setiap bulannya.
Pada survei November lalu, pengguna Steam yang memakai CPU AMD 26,91 persen, meningkat sebanyak 6,4 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.
Jumlah pengguna Steam yang memakai CPU Intel sendiri sebenarnya masih lebih banyak dari CPU AMD, yakni berkisar 73,09 persen.
Namun, penggun chipset AMD terus merangkak naik. Lantas, apa yang membuat CPU AMD makin diminati oleh pengguna Steam?
Menurut sejumlah laporan, hal tersebut didorong oleh pandemi yang memaksa pengguna untuk mencari komponen hardware murah meriah. Pengguna pun memilih CPU AMD yang dikenal lebih terjangkau dibanding CPU bikinan Intel.
Tak hanya itu, pengguna juga mempertimbangkan teknologi fabrikasi yang diusung oleh kedua perusahaan tersebut.
Saat ini, prosesor seri Ryzen besutan AMD sendiri sudah dimanufaktur menggunakan fabrikasi 7nm. Contohnya keluarga Ryzen 5000 terbaru yang dibuat menggunakan arsitektur anyar, Zen 3.
Dengan arsitektur tersebut, prosesor AMD Ryzen diklaim 26 persen lebih ngebut untuk bermain game dibanding generasi sebelumnya (Zen 2), serta 16 persen lebih mumpuni untuk memproses intstructions per cycle (IPC).
Sedangkan, prosesor tercanggih Intel dari keluarga Tiger Lake masih dibuat dengan fabrikasi 10nm yang dijuluki "10nm SuperFin".
Hal itu wajar apabila konsumen memilih CPU yang angka fabrikasinya lebih kecil, lantaran biasanya lebih mumpuni dan hemat daya seperti dikutip Toms Hardware.