Perkembangan dan penetrasi sektor keuangan di pasar lokal Asia menegaskan bahwa masa depan telah tiba di kawasan ini. Taksi, bahan makanan, dan segala jenis barang serta jasa lainnya, kini dapat dibayar dari perangkat yang pas di telapak tangan kita tanpa perlu menukar uang tunai secara fisik.
Erich Gerber (Senior Vice President EMEA & APJ, TIBCO Software Inc) mengatakan transaksi akan menjadi lebih sederhana seiring dengan berkembangnya model perbankan terbuka dan mendorong lebih banyak inovasi melalui integrasi dengan pihak ketiga.
"Era digital benar-benar mengubah cara penyampaian layanan perbankan, jenis bisnis yang menawarkan layanan ini, dan ekspektasi konsumen atas layanan yang mereka terima," katanya.
Di kawasan Asia Pasifik, perusahaan rintisan fintech, bank khusus digital, dan perusahaan di luar sektor jasa keuangan telah mengambil langkah awal dalam menawarkan layanan untuk menarik kelas menengah yang cerdas dan berkembang di kawasan ini.
"Sistem yang lama dan peraturan yang usang akan mempersulit bank tradisional untuk bersaing. Namun, keunggulan utama yang dimiliki bank-bank ini adalah data pelanggan mereka, yang penting untuk keberlangsungan hidup dalam ekonomi digital," katanya.
Evolusi Sektor Keuangan Terkemuka di Asia Pasifik
Pasar-pasar Asia yang berkembang dengan cepat menjadi mesin utama pertumbuhan serta inovasi dalam perbankan global. McKinsey memperkirakan bahwa ketika pendapatan naik dan pangsa rumah tangga kelas menengah meningkat, aset keuangan pribadi di kawasan Asia Pasifik akan berjumlah US$69 triliun pada tahun 2025, tiga perempat dari total global.
Lebih dari 77 persen pelanggan ini lebih memilih perbankan digital daripada mengunjungi cabang fisik untuk berbagai layanan yang makin beragam. Ini terutama berlaku di negara yang mengutamakan seluler seperti Cina, India, Thailand, dan Indonesia.
Model yang sudah mapan di perbankan juga menjadi usang, karena inovator seperti Alipay dan WeChat Pay membantu mengatur ulang aktivitas ekonomi di sekitaran model baru untuk mengatasi ledakan sektor e-commerce. Peluang cross-selling dan referral menjadi lebih mudah untuk diidentifikasi ketika data yang aman dan berkualitas tinggi tersedia. Solusi teknologi untuk menangani manajemen data tidak hanya mengoptimalkan akuisisi pelanggan, tetapi juga menyederhanakan kepatuhan.
"Pandemi dan pembatasan perjalanan tahun ini mempercepat pengembangan layanan digital ini di antara bank-bank tradisional untuk memungkinkan pengalaman pelanggan berdasarkan data yang mencerminkan pemahaman yang jelas tentang perjalanan pembelian dan preferensi mereka," ujarnya.
Di Thailand, bank KBTG menyelesaikan masalah data yang menghalangi mereka untuk menawarkan pilihan perbankan digital yang sesuai dengan gaya hidup nasabah mereka. Sekarang, 16 juta pelanggan perbankan ritelnya dapat melakukan semua aktivitas di perangkat seluler dan menangani hingga 10 juta transaksi digital per hari.
Pendekatan Modern untuk Layanan Perbankan