Saat ini Huawei masih membanjiri pasar Indonesia dengan aneka smartphone berharga mahal. Huawei beralasan itu merupakan strategi untuk memperkenalkan keunggulan teknologi.
Deputy Country Head Huawei Consumer Business Group Indonesia, Lo Khing Seng mengatakan perkenalan smartphone premium ke Indonesia bertujuan untuk mengedukasi pasar di dalam negeri akan keunggulan teknologi Huawei.
Teknologi itu bukan cuma dari segi peranti keras, tetapi juga software seperti Huawei Mobile Services yang kini menggantikan Google Mobile Services.
"Saat ini konsumen sudah melihat alternatif mobile services seperti Huawei, dan mereka sudah terbiasa," kata Lo Khing Seng.
Setelah pasar Indonesia menyadari keunggulan Huawei, maka Huawei baru menghadirkan aneka smartphone murah untuk bersaing dengan merek lainnya.
"Kita akan masuk entry level secara massive nantinya, karena memang pasar Indonesia majority masih di entry level," beber dia.
Sebelumnya, Huawei merilis Mate 40 Pro yang dibanderol Rp16 juta. Sementara pada Juni, Huawei P40 dan P40 Pro Plus di perkenalkan ke Indonesia. Harga kedua gawai itu berkisar dari Rp10 juta sampai Rp18,5 juta.
Pertahankan HMS
Lo Khing Seng mengatakan nasib smartphone Huawei jika kembali diizinkan menggunakan layanan Google.
"Saat ini kami memakai HMS karena Google tidak boleh bekerja sama dengan Huawei, ada ketentuan politis itu. Tetapi, kalau semisal nanti Google bisa lagi, kita akan mengembangkan HMS secara terus menerus," ujar Lo Khing Seng dalam konferensi pers virtual usai peluncuran Huawei Mate 40 Pro.
Pengguna Huawei akan memiliki dua opsi, baik layanan dari Huawei, Huawei Mobile Services, maupun Google, seperti pada Huawei P30 Pro.
"Jadi, konsumen masih bisa memilih nanti apakah memakai Google atau HMS," kata Lo Khing Seng. Meski begitu, dia menekankan bahwa HMS akan menjadi masa depan Huawei.