Find Us On Social Media :

Kaspersky Anjurkan Sektor Pendidikan Waspadai 5 Hal Ini di 2021

By Liana Threestayanti, Selasa, 29 Desember 2020 | 15:45 WIB

Ancaman siber mengintai dunia pendidikan.

Saat 1,5 miliar siswa di dunia tidak dapat melakukan pembelajaran tatap muka akibat pandemi COVID-19, di saat itu pula ancaman siber mengintai dunia pendidikan.

Sebenarnya perubahan dalam sistem pendidikan telah terjadi sejak lama, dengan digitalisasi menjadi instrumen utama transformasi ini. Namun sebuah terobosan terjadi tahun ini, ketika sekitar 1,5 miliar siswa tidak dapat bersekolah secara fisik akibat pandemi COVID-19.

Akibatnya, sistem pendidikan di seluruh dunia mengalami perubahan signifikan. Para pengajar "dipaksa" menguasai berbagai platform baru, seperti Zoom, untuk mengajar jarak jauh tanpa mengurangi kualitas pendidikan.

Digitalisasi pendidikan diprediksi masih akan terus berlanjut. Dan, menurut Kaspersky, ini bisa menjadi hal yang baik sekaligus buruk. Di satu sisi, terdapat berbagai kemungkinan dan platform baru, termasuk yang pada awalnya tidak ditujukan untuk pendidikan.

Contoh yang bagus adalah TikTok. Awalnya, para pengajar tidak menggunakan platform ini, dan lebih memilih YouTube, tetapi pada tahun 2020 TikTok telah menjadi platform populer untuk memproduksi konten pendidikan. 

Di sisi lain, banyak dari alat pendidikan digital baru ini tidak hanya meningkatkan pengalaman baru dalam pendidikan, tetapi juga memperkenalkan ancaman baru. Berikut Kaspersky ungkapkan beberapa potensi risiko terbesar yang dapat terjadi di sektor pendidikan di tahun mendatang.

1.Pengembangan Sistem Manajemen Pembelajaran (Learning Management System) 

LMS memungkinkan pengajar untuk melacak proses pembelajaran dan menunjukkan perkembangan siswa, serta aspek yang membutuhkan perhatian dari pengajar. Pasar untuk sistem LMS baru terlihat masih akan terus berkembang.

Seiring dengan bertambahnya jumlah dan popularitas LMS, jumlah situs phishing yang terkait dengan layanan pendidikan dan konferensi video juga akan bertambah. Tujuan utama mereka adalah mencuri data pribadi atau menyebarkan spam di komunitas pendidikan. 

Pada pertengahan tahun 2020 saja, sebanyak 168.550 pengguna unik menghadapi berbagai ancaman yang didistribusikan dengan kedok platform pembelajaran online/aplikasi konferensi video populer. Angka tersebut memperlihatkan peningkatan 20,455% jika dibandingkan dengan tahun 2019. 

Selain itu, sistem LMS juga membuka potensi untuk hal baru tidak terduga lainnya, seperti ancaman Zoombombing. Apalagi jika sekolah terus melakukan pembelajaran jarak jauh, sistem ini akan terus menjadi vektor serangan yang populer.

2.Lebih banyak perhatian akan diberikan pada layanan video, seperti Youtube, Netflix, SchoolTube, KhanAcademy, dan lain-lain.