Find Us On Social Media :

Oracle: Kolaborasi Jadi Kunci Bisnis untuk Pulih Akibat Pandemi

By Rafki Fachrizal, Jumat, 29 Januari 2021 | 11:45 WIB

Ilustrasi Oracle

Saat dunia sedang mencari jalan keluar dari krisis kesehatan global, Oracle Indonesia menekankan bahwa pemulihan hanya akan mungkin terjadi jika semua lapisan masyarakat sudah siap bertransformasi dan beradaptasi dengan keadaan baru.

Dalam konferensi pers virtual yang digelar Rabu (27/1/2021), Davian Omas, Managing Director Oracle Indonesia, mengatakan bahwa kolaborasi antara sektor publik, swasta, dan lintas industri akan menjadi sangat penting.

“Oracle berkomitmen untuk menjadi bagian dari upaya ini, dan menjadi bagian dari ekosistem yang lebih luas untuk mengatasi krisis kesehatan masyarakat, serta membantu bisnis pulih dari dampak ekonomi COVID-19,” ujar Davian.

Di Indonesia sendiri, Oracle terus mendukung bisnis lokal di seluruh industri untuk memastikan kelangsungan bisnis mereka seiring dengan pemulihan pertumbuhan ekonomi.

Membantu Proses Pemulihan

Dengan dimulainya penggunaan vaksin di berbagai negara, Davian menyoroti bahwa para pemimpin sektor publik dan swasta harus mulai berpikir jangka panjang menuju pemulihan.

Ia menyampaikan bahwa Oracle dapat berkontribusi terhadap pemulihan di Indonesia dengan dua cara. Pertama, membantu dan mendukung sektor kesehatan. Kedua, pemulihan ekonomi melalui dukungan untuk bisnis, yaitu melalui transformasi data dan teknologi.

“Dua hal tersebut mendukung jalan menuju pemulihan,” cetusnya.

Terkait dengan sektor kesehatan, Oracle memiliki solusi Oracle Database Catatan Kesehatan Elektronik Nasional (EHR) dan Sistem Manajemen Kesehatan Masyarakat Oracle.

Kedua solusi yang tersebut dibangun dari awal oleh tim Oracle di seluruh dunia ketika COVID-19 menjadi pandemi global.

Sistem di kedua solusi tersebut telah berperan dalam membantu upaya pemerintah dalam mengumpulkan, memproses dan menganalisis pembaruan status kesehatan dari pasien dan penyedia layanan kesehatan.

Di AS, sistem tersebut telah mendukung persyaratan data dari hasil pemeriksaan elektronik yang berasal dari lebih dari 530.000 sukarelawan untuk uji klinis COVID-19 di AS, dan mengumpulkan lebih dari 5,6 juta status pembaruan kesehatan harian dari pasien dan penyedia layanan kesehatan.

Davian Omas, Managing Director Oracle Indonesia, dalam konferensi pers virtual yang digelar Rabu (27/1/2021).