Find Us On Social Media :

Pertumbuhan Data Meningkat, Bisnis Perlu Strategi Penyimpanan yang Tepat

By Yussy Maulia, Jumat, 29 Januari 2021 | 17:19 WIB

Revolusi industri 4.0 menuntut pelaku bisnis untuk menyusun strategi yang tepat agar mampu bertahan di tengah disrupsi teknologi. Aktivitas bisnis tidak lagi bisa sepenuhnya bergantung pada proses konvensional dan transformasi digital menjadi hal yang tak bisa dihindari. 

Transformasi digital semakin diperlukan ketika pandemi merebak pada awal 2020. Digitalisasi di berbagai lini kehidupan semakin pesat, didorong oleh kebijakan untuk menerapkan bekerja jarak jauh atau remote working bagi perusahaan.

Mengutip data dari Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), penetrasi internet di Indonesia pada 2020 mencapai sekitar 196,7 juta pengguna atau meningkat 8,9 persen dari tahun sebelumnya.

Transformasi digital erat kaitannya dengan proses pertukaran data. Sebagai gambaran, pertukaran data melalui media sosial.

Baca Juga: Pentingnya Infrastruktur Data Center yang Andal di Era Edge Computing

Facebook mencatat seluruh data foto dan jumlah waktu video yang diunggah oleh penggunanya terhitung mencapai 4 petabyte (PB) atau setara 4 juta gigabytes (GB). Laman Raconteur.net, Rabu (29/07/2020) turut mencatat, secara keseluruhan terdapat 44 zettabytes (ZB) atau setara 44 triliun GB data ada di dunia.

Dalam dunia industri, data-data tersebut biasa digunakan untuk mengumpulkan informasi klien dan vendor untuk kebutuhan perusahaan. Oleh sebab itu, data adalah aset krusial bagi bisnis untuk beroperasi.  

Melihat pentingnya peranan data, penyimpanan data atau data storage yang baik perlu diperhitungkan. Sebab, data storage dapat menjadi investasi yang berharga untuk jangka panjang perusahaan ke depannya.

Memilih layanan data storage

Transformasi digital yang serta-merta dilakukan, terlebih di tengah pandemi saat dunia usaha pun mengalami perlambatan, akan terasa memberatkan bagi perusahaan. Hal ini karena menyediakan penyimpanan data memerlukan biaya yang tidak sedikit.

Perlu diketahui, rentang usia atau life cycle dari data storage adalah 3-5 tahun. Selama rentang waktu tersebut, terdapat beberapa hal yang perlu dilakukan, seperti maintenanceupgrade software, dan sebagainya.

Baca Juga: Apa saja Data Pengguna yang Dibagikan WhatsApp ke Facebook ?