Find Us On Social Media :

Lima Hal Penting dalam Menyusun Strategi Data Analytics Masa Depan

By Liana Threestayanti, Rabu, 24 Februari 2021 | 14:30 WIB

Ilustrasi data analytics.

Penulis: Bob Eve, Senior Data Management Strategist, TIBCO

Tahun 2021 adalah saatnya bisnis menyusun ulang strategi data yang mungkin terdisrupsi tahun lalu. Pastikan bahwa analisis data menjadi bagian dari keunggulan kompetitif.

Kita tahu informasi ada di mana-mana. Kita menyambut perkembangan platform, alat, serta perangkat digital yang ada di mana-mana, dalam hampir setiap aspek kehidupan kita. 

Namun, ada contoh-contoh di mana manajemen analisis data dalam organisasi di setiap vertikal yang kurang optimal dan tidak disiapkan untuk mengantisipasi skalabilitas, kemampuan beradaptasi, dan penerapan menyeluruh di masa depan.

Disrupsi tahun 2020 kini telah berlalu. Tahun 2021 dan selanjutnya dapat disebut sebagai periode penyusunan kembali dan penyesuaian berkelanjutan yang signifikan. Dengan berpikir tentang kelahiran kembali (dan bahkan kebangkitan), bagaimana bisnis dapat memastikan bahwa analisis data menjadi bagian dari keunggulan kompetitifnya, bukan malahan jadi penghambat kesuksesan?

Permukaan dari Dampak Multi-vektor

Ketika analitik data digunakan dengan seksama, bijaksana dan cerdas, dampak transformatifnya akan dirasakan di sejumlah vektor utama.

Sebagai fondasi, analitik data memiliki kemampuan untuk meningkatkan serta memperbaiki proses bisnis yang ada untuk memastikan keunggulan operasional pada organisasi secara menyeluruh. Keunggulan tersebut kemudian tercermin dalam kemampuan untuk memberikan pengalaman pelanggan yang lebih menarik di pasar utama perusahaan… dan di seluruh rantai pasokannya. Dampak positif yang sama memungkinkan bisnis untuk berinovasi dan terlibat dalam inisiatif penemuan bisnis kembali.

Penting untuk diingat bahwa tidak ada tongkat ajaib di sini. Artinya, tidak ada perusahaan yang berinvestasi untuk server, sistem, dan perangkat pengguna akhir, lantas mendeklarasikan bahwa dalam waktu semalam, dirinya telah berpusat pada data. 

Data adalah peluang, tetapi juga tantangan. Menurut update terbaru dari Global DataSphere dari International Data Corporation (IDC), lebih dari 59 zettabyte (ZB) data akan dibuat, diambil, disalin, dan digunakan di dunia pada tahun 2020* - dan itu adalah volume data yang sangat besar untuk dikelola.

Tantangan data menjadi lebih sulit karena dari 103 Zettabyte data, hanya 15% dari data yang dibuat akan menjadi data asli yang baru. Sebagian besar tumpukan data baru yang harus kita "daki" setiap tahun merupakan salinan data yang sebenarnya sudah ada di tempat lain dalam database, aplikasi, layanan cloud, atau aliran informasi lain yang berbeda.

Bahkan jika kita bisa fokus pada 15% segmen data baru dan asli, sebagian besar masih mentah, dalam format yang buruk, berpotensi rusak atau umumnya tidak terstruktur. Singkatnya, ada banyak hal yang harus dilakukan yang kita bisa uraikan menjadi lima building block tindakan yang dapat digunakan sebagai panduan strategis oleh setiap organisasi.