Find Us On Social Media :

Aset Kripto Makin Dilirik, Tokocrypto: Pilih Platform yang Terdaftar

By Liana Threestayanti, Kamis, 25 Februari 2021 | 17:30 WIB

Ilustrasi Tokocrypto dan Binance

 

Di tengah situasi ekonomi yang belum membaik setelah pandemi, aset kripto sebagai instrumen investasi baru justru kian menjanjikan. 

Setelah mencapai nilai tertinggi (all-time-high/ATH) baru sepanjang masa di bulan Desember tahun lalu, tren bullish Bitcoin terus berlanjut di tahun 2021 dengan kembali mencapai ATH baru di angka US$57 ribu pada 20 Februari 2021.

Kenaikan drastis ini menyusul serangkaian berita atau sentimen positif terkait aset kripto. Di antaranya, Tesla mengakui telah membeli aset BTC senilai Rp21 triliun (US$1,5 miliar). Aksi Tesla ini kemudian ditiru manajemen aset raksasa BlackRock guna memaksimalkan nilai investasinya. 

Ada pula rencana MicroStrategy membeli Bitcoin senilai US$900 juta. Sementara itu, Twitter mempertimbangkan Bitcoin untuk pembayaran gaji karyawan dan Uber melirik aset kripto sebagai pilihan metode pembayaran. 

Lonjakan permintaan Bitcoin juga memberikan momentum positif ke hampir semua aset kripto atau altcoin (alternative coin). Dua altcoin dengan kapitalisasi (market capitalization) terbesar setelah Bitcoin, yakni Ethereum (ETH) dan Binance Coin (BNB) juga menunjukkan peningkatan harga parabola hingga mencapai ATH (ETH: Rp28 juta, BNB: Rp4,8 juta) selama hampir dua bulan di awal 2021. Dengan kata lain, banyak pihak, baik institusi besar atau investor retail mulai menaruh perhatian serius terhadap aset kripto sebagai salah satu pilihan investasi yang menjanjikan di masa mendatang.

“Bitcoin telah menjelma menjadi jenis aset atau instrumen investasi baru di luar instrumen investasi yang ada selama ini, seperti emas, logam mulia, saham, obligasi, dan lain sebagainya. Bahkan ada yang mengandaikan Bitcoin sebagai emas digital (digital gold),” ujar Pang Xue Kai, Co-founder & CEO Tokocrypto.

Inovasi DeFi

Selain Bitcoin, ada inovasi lain yang tidak kalah menarik karena keduanya sama-sama berlandaskan teknologi Blockchain, yaitu DeFi (Decentralized Finance). 

DeFi menjadi menarik karena mengacu pada sistem keuangan yang berbasiskan teknologi Blockchain yang bersifat terbuka, terdesentralisasi, tanpa perantara, trustless, dapat diprogram, dan bisa diaplikasikan ke ekosistem aset kripto.

DeFi adalah sistem finansial terbuka tanpa perantara, yang selama ini sukses digunakan dalam transaksi aset kripto. Dengan DeFi, aset kripto dapat ditransaksikan, dipindah-tangankan, diperdagangkan, atau dipakai untuk aktivitas finansial lainnya dengan efisien, aman, dan ringkas. DeFi juga diklaim bisa menjadi solusi masalah akut inklusi keuangan yang hingga kini belum dapat diatasi oleh sistem keuangan tradisional (bank konvensional).

Keberadaan DeFi sebagai sistem finansial terbuka juga sudah bisa dinikmati di Indonesia. 

Pilih Platform Perdagangan yang Terdaftar